Kamis, 05 April 2012

Stimulus Berhenti, Wall Street Anjlok

New York - Bursa saham Wall Street jatuh untuk hari keduanya setelah investor khawatir akan berhentinya stimulus dari Federal Reserve juga lelang obligasi Spanyol yang menunjukkan bantuan pendanaan dari Eropa mulai berkurang.

Aksi jual sangat marak, terlihat sembilan 10 sektor di S&P 500 terkena koreksi, dipimpin oleh sektor finansial, material dan teknologi. Indeks finansial di S&P turun 1,6%.

Indeks acuan S&P 500 itu sudah jatuh delapan kali dari 12 sesi perdagangan, turun di bawah pergerakan rata-rata dalam 14 hari pertama kalinya tahun ini. Nasdaq mengalami koreksi harian terburuknya sejak 14 Desember.

"Penopang utama ekonomi dan pasar modal selama dua tahun ini adalah stimulus, tanpa itu, kita masih bertanya-tanya apakah ekonomi mampu bertahan sendirian," kata Bruce Bittles, Kepala Strategi Investasi Robert W. Baird & Co di Nashville, dilansir dari Reuters, Kamis (5/4/2012).

Beban utang Spanyol melonjak setelah lelang obligasi, menyebabkan kekhawatiran akan kurangnya dana bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa. Imbal hasil surat utang 10 tahun negara matador itu melonjak ke 5,7%, posisi tertingginya sejak Januari.

Saham-saham terus berjatuhan setelah pertemuan terakhir The Fed. Pasalnya, bank sentral itu mengumumkan untuk tidak lagi memberikan stimulus ke pasar.

Pada perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 124,80 poin (0,95%) ke level 13.074,75. Indeks Standard & Poor's 500 kehilangan 14,42 poin (1,02%) ke level 1.398,96. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 45,48 poin (1,46%) ke level 3.068,09.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar