Kamis, 05 April 2012

Fokus Pada Saham Konsumer-Perbankan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Kamis (5/4/2012) diperkirakan masih akan tertekan. Namun, investor bisa fokus pada emiten yang pangsa pasarnya domestik dan tidak terganggu daya belinya.

Pardomuan Sihombing, analis dari RecapitalSecurities mengatakan, koreksi indeks masih akan terjadi dalam dua hari perdagangan pekan ini,”Investor mengantisipasi keluarnya laporan keuangan kuartal pertama 2012 dan keputusan BI rate,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, trend kenaikan IHSG sebenarnya masih berlanjut, di tengah ketidakpastian implementasi rencana kenaikan BBM. Sejauh ini penembusan level psikologis 4.200 lebih banyak dipicu oleh kinerja keuangan emiten 2011.

Diperkirakan kinerja emiten masih akan tumbuh di kuartal pertama 2011, karena masih kuatnya daya beli kelompok konsumen menengah atas. Kinerja emiten juga tidak terpengaruh oleh kenaikan BBM, karena emiten menggunakan BBM non subsidi/BBM industri.

Selain itu harga komoditas untuk bahan baku belum mengalami kenaikan, meski harga minyak mentah terus naik karena spekulasi memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah.

Dengan ekspektasi kinerja earning emiten masih tumbuh, maka ada diskon ke valuasi PE yang menyebabkan IHSG ke 4200. “Apalagi nanti setelah kinerja kuartal pertama dipublikasi, diskon valuasi semakin besar,”paparnya.

Melihat transaksi aktif pembelian broker asing, justru tersirat kemungkinan kenaikan BBM akan terealisir dalam waktu dekat. Pasalnya, bagi investor asing, fiskal Indonesia akan lebih sehat dan sustainable tanpa subsidi ke BBM.

Kemungkinan realisasi kenaikan BBM dalam waktu dekat akan terjadi, karena tingginya spekulasi di pasar minyak dunia, bisa saja terjadi kenaikan ke level US$135 per barel tanpa volume (cornering) karena ulah spekulan minyak.

Di tengah situasi ini, Domu merekomendasikan investor untuk konsentrasi pada emiten yang pangsa pasarnya domestik dan tidak terganggu daya belinya, yhakni konsumer dan perbankan.

Pilihannya adalah Perusahaan Gas Negara (PGAS), Jasa Marga (JSMR), Mitra Adiperkasa (MAPI), Mayora (MYOR) dan Indofood Sukses Makmur(INDF). Sementara untuk saham perbankan, ia menjagokan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Rabu (4/4/2012), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir melemah 81,4 poin atau 1,9% ke 4.134,04. Volume perdagangan 3,8 miliar saham senilai Rp3,9 triliun.

Pada penutupan hari ini tercatat 192 saham melemah, 86 saham menguat dan 92 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp466,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,1 triliun dan pembelian asing Rp1,6 triliun. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar