Kamis, 10 Februari 2011

Analis: Harga saham terbanting, indeks berpotensi melenting

Date : Feb 10 2011, 10:43
Title : News Story
Header : Analis: Harga saham terbanting, indeks berpotensi melenting


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dilanda aksi jual hari
ini. Padahal, kemarin, posisi indeks sudah tertekan dalam. Pada pukul 10.08,
indeks tercatat turun 2,17% menjadi 3.343,478.
Menurut Analis Askap Futures Kiswoyo Adi Joe, banyak sentimen negatif yang
mempengaruhi bursa. Salah satunya, kenaikan suku bunga China yang juga membuat
pasar saham di Negeri Panda itu melorot. "Bahkan kemarin malam ada berita,
China menganjurkan untuk mengalihkan investasi dari pasar properti dan saham ke
emas. Ini tentunya menjadi sentimen negatif bagi pasar saham, termasuk
Indonesia," jelasnya.
Kendati mengalami penurunan, Kiswoyo bilang, investor tak perlu cemas.
Pasalnya, pasar saham Indonesia berpotensi rebound karena harga sahamnya sudah
sangat murah. Kondisi ini, lanjutnya, akan menarik investor asing untuk masuk
kembali ke pasar saham Indonesia.
Apalagi, perekonomian Amerika yang didengung-dengungkan membaik ternyata
masih diragukan kebenarannya. Hal itu merujuk pada pernyataan Pimpinan the
Federal Reserve Ben S Bernanke. Bernanke bilang, perekonomian AS belum akan
dinyatakan membaik jika angka pengangguran kembali ke posisi normal. "Dan, itu
kata Bernanke membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi pasar saham Indonesia
seharusnya optimis," jelasnya.
Kiswoyo memprediksi, indeks akan rebound pada minggu depan. Adapun kisaran
pergerakannya yaitu 3.200 hingga 3.700.
Untuk rekomendasi saham, Kiswoyo menyarankan investor untuk mengoleksi
saham-saham big cap yang saat ini harganya terbilang murah. Sebagai contoh,
rekomendasi beli untuk saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dengan target harga
di bawah Rp 14.000, rekomendasi buy untuk saham PT Adaro Energy (ADRO) dengan
target harga di bawah Rp 2.300, dan rekomendasi buy untuk saham PT Borneo
Lumbung Energi (BORN) dengan target harga di bawah Rp 1.500.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 10:34:15 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar