Kamis, 10 Februari 2011

IMF Dituding Abaikan Peringatan Krisis

Washington - IMF dituding mengabaikan peringatan krisis finansial dari ekonom-ekonom topnya dan hanya bereaksi layaknya cheerleader terhadap kondisi perekonomian AS, ketimbang melakukan monitoring.

Hal itu terungkap dalam laporan setebal 51 halaman yang dikeluarkan Independen Evaluation Office dari IMF yang dikutip dari AFP, Kamis (10/2/2011).

"IMF gagal untuk mengambil hal yang penting dari hal rentan yang relevan dari sistem finansial AS saat krisis 2008," demikian laporan dari badan independen IMF itu.

Laporan itu juga menyebutkan, IMF pada tahun 2005 sebenarnya telah mendapatkan peringatan dari kepala ekonomnya, Raghuram Rajan tentang produk finansial kompleks yang dapat membawa dunia ke krisis. Namun hanya sedikit yang dilakukan IMF terhadap peringatan tersebut.

"Meskipun posisi penasihat ekonomi penting, tidak ada kelanjutan dari analisis Rajan dan perhatian. Pandangannya (Rajan) tidak mempengaruhi program IMF," demikian laporan dari IEO tersebut.

Sebaliknya, lembaga pemantau tersebut menilai IMF seringkali terlihat sebagai juara dari sektor finansial AS dan kebijakan pemerintah karena pandangannya secara tipikal paralel dengan pandangan dari Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Lembaga tersebut juga melancarkan kritikan kepada IMF yang sebagian dari mandatnya seharusnya memonitor perekonomian di seluruh dunia dan secara rutin memperingatkan berbagai risiko. IMF mestinya dapat mengambil langkah untuk memperbaiki pengawasan, contohnya dengan melibatkan negara-negara berkembang dalam program yang diadopsinya setelah krisis finansial 1 dekade silam.

"Negara-negara maju tidak dimasukkan dalam exercise kerentanan yang diluncurkan setelah krisis finansial, meskipun ada diskusi internal dan seruan efek tersebut dari anggota dewan dan lainnya," demikian peringatan dari lembaga tersebut.

IMF juga dikritik atas pendekatan analitiknya yang dangkal dan untuk stafnya 'beroperasi dalam gudang tertutup' sehingga membuahkan kegagalan untuk berhubungan dengan titik-titik.

"Perilaku tertutup adalah masalah sejak lama dan itu terjadi antar departemen, dalam departemen, dalam divisi bahkan di dalam manajemen," kritik lembaga pemantau itu.

Sejak krisis finansial dimulai, kekuatan IMF secara perlahan mulai meningkat. IMF telah membantu Meksiko, Polandia dan juga Yunani serta Irlandaia. Managing Director IMF, Dominique Strauss-Kahn menawarkan dukungan yang berkualitas atas laporan tersebut. Ia mengaku sedang melakukan perbaikan pengawasan.

"Fokus agenda reformasi yang sedang diimplementasikan secara tepat untuk memperkuat pengawasan dan stabilitas sistem finansial," ujar Strauss-Kahn yang memimpin IMF sejak tahun 2007 itu.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar