Rabu, 16 Maret 2011

Bursa Regional Melaju, IHSG Hanya Menguat 6 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 6 poin di tengah lajunya penguatan bursa-bursa Asia. Ancaman tingginya inflasi akibat naiknya harga BBM Pertamax membuat investor ragu dalam berinvestasi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.780 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.800 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 7,495 poin (0,21%) ke level 3.531,978. Indeks tidak terpengaruh oleh teror bom yang terjadi di tanah air dan menyusul Bursa Jepang yang rebound cukup tinggi.

Namun sayangnya, penguatan indeks ini tidak bertahan lama. Hanya beberapa menit berselang, IHSG langsung masuk ke zona merah serta sempat mendarat di posisi terendahnya di 3.493,610.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 22,862 poin (0,65%) ke level 3.501,621. Indeks melemah akibat ancaman tingginya inflasi akibat harga minyak yang terus melonjak.

Indeks bergerak mixed sepanjang perdagangan sesi I. Indeks mencoba untuk kembali ke zona hijau di menit-menit terakhir perdagangan.

Menutup perdagangan, Rabu (16/3/2011), IHSG naik tipis 6,994 poin (0,19%) ke level 3.531,477. Sementara Indeks LQ 45 stagnan, naik 0,176 poin (0,02%) ke level 629,479.

Suasana perdagangan di lantai bursa belum terlalu bergairah, investor masih ragu untuk berinvestasi di tengah ancaman inflasi tinggi setelah harga minyak naik tinggi yang membuat harga BBM dalam negeri juga naik.

Aksi beli di menit-menit terakhir akhirnya menyelamatkan IHSG keluar dari teritori negatif. Namun masih ada beberapa sektor yang melemah yaitu aneka industri dan infrastruktur.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 101.639 kali pada volume 3,003 miliar lembar saham senilai Rp 4,033 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 89 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Dana asing kembali keluar dari lantai bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp 309,105 miliar di seluruh pasar.

Seluruh bursa-bursa di regional menguat setelah bursa Jepang mulai bangkit dari keterpurukan. Sayangnya, Indonesia belum bisa menyerap sentimen positif ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai menguat 34,85 poin (1,20%) ke level 2.931,10.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 22,63 poin (0,10%) ke level 22.700,88.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 488,57 poin (5,68%) ke level 9.093,72.
  • Indeks Straits Times naik 30,43 poin (1,03%) ke level 2.976,51.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bayan (BYAN) naik Rp 650 ke Rp 17.700, Indomobil (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 7.500, Asahimas (AMFG) naik Rp 275 ke Rp 5.100, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 250 ke Rp 6.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 4.000 ke Rp 28.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.500 ke Rp 40.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 600 ke Rp 54.300, dan Surya Citra (SCMA) turun 225 ke Rp 3.850.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar