Jumat, 11 Maret 2011

Dow Jones Terpuruk di Bawah 12.000




New York - Kekhawatiran seputar perekonomian dan aksi demonstrasi di Arab Saudi membuat bursa Wall Street makin kelabu. Saham-saham merosot dengan indeks Dow Jones terpuruk lagi di bawah level 12.000.

Dow Jones kembali mencetak hari terburuknya sejak 7 bulan terakhir, setelah munculnya laporan Arab Saudi telah memulai aksi melawan para demonstran. Hal itu semakin meningkatkan kekhawatiran seputar ketidakstabilan di negara-negara penghasil minyak utama dunia.

"Pasar hanya memerlukan katalis. Ini sangat diperpanjang. Saya kira ini mulai sesuatu yang lebih beragam," ujar Paul Mendelsohn, analis dari Windham Financial Services seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/3/2011).

Pada perdagangan Kamis (10/3/2011), indeks Dow Jones industrial average merosot 228,48 poin (1,87%) ke level 11.984,61. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,91 poin (1,89%) ke level 1.295,11 dan Nasdaq merosot 50,70 poin (1,84%) ke level 2.701,02.

Kejatuhan indeks saham terjadi dalam volume perdagangan yang sangat besar, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,07 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian tahun ini yang mencapai 8,47 miliar.

Laporan menunjukkan China untuk pertama kalinya mencetak defisit perdagangan US$ 7,3 miliar pada Februari. Ini adalah defisit pertama sejak 1 tahun terakhir, dan terbesar dalam 7 tahun terakhir,

Data pemerintah AS menunjukkan klaim awal keuntungan pengangguran meningkat 26.000 menjadi 397.000 dan defisit perdagangan AS melebar dan jauh dari ekspektasi menjadi US$ 46,3 miliar.

Dari Eropa, kabar buruk datang setelah Moody's menurunkan peringkat Spanyol setelah mempertimbangkan biaya restrukturisasi bank-bank.

Saham-saham energi mengalami kejatuhan paling besar, dengan indeks sektor energi S&P anjlok hingga 3,6%. Saham Exxon Mobil tercatat turun hingga 3,6%, seiring turunnya harga minyak.

Kemarin harga minyak akhirnya bisa surut meski ada kekisruhan di Arab Saudi. Investor lebih fokus khawatir pada kondisi di Eropa setelah Moody's menurunkan peringkat Spanyol.

"Investor mengalihkan perhatian dari aksi demonstrasi di negara-negara Arab hanya karena adanya penurunan peringkat oleh Moody's," ujar Matt Smith, analis dari Summit Energy seperti dikutip dari AFP.

Harga minyak light sweet pengiriman April turun 1,68 dolar menjaid US$ 102,70 per barel. Minyak Brent turun 51 sen menjadi US$ 115,43 per barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar