Rabu, 06 April 2011

Harga Emas Loncat ke Titik Tertinggi



New York - Harga emas kembali melonjak menembus titik tertingginya dalam sejarah di US$ 1.450 per ounce. Lonjakan harga minyak mentah dan jagung telah memicu kekhawatiran inflasi sehingga membuat investor mencari tempat lindung investasi paling aman.

Harga emas melonjak lebih dari 1%, atau kenaikan harian terbesar dalam satu bulan terkahir. Sedangkan harga emas masih bertahan di titik tertingginya dalam 31 tahun.

Komentar dari Gubernur Bank sentral AS yang akan merampungkan program stimulus US$ 600 miliar sesuai jadawal pada Juni, ikut memberikan dorongan harga.

"Komentar Bernanke membuat inflasi menjadi event yang lebih nyata di AS. Dia paling tidak mengetahui fakta bahwa the Fed perlu memonitor inflasi dengan sangat cermat dan itulah yang membuat investor lari ke emas," ujar Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/4/2011).

Pada perdagangan Selasa (5/2/2011), harga emas di pasar spot tercatat naik 1,1% menjadi US$ 1.452,31. Harga emas sempat menembus titik tertingginya di US$ 1.455,06 per ounce. Harga emas mencatat rekor tertingginya di US$ 1.447,40 per ounce pada 24 Maret lalu.

Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 1,4% menjadi US$ 1.452,50 per ounce, dengan volume perdagangan mencapai 160.000 lot, atau sekitar seperempat lebih rendah dari rata-rata transaksi dalam 30 hari terakhir.

Harga perak juga naik 1,8% menjadi US$ 39,12 per ounce, setelah sempat menembus titik tertingginya di US$ 39,25 per ounce.

Lonjakan harga minyak dan bijih-bijian telah memicu investor untuk mencari tempat investasi yang aman dari inflasi. Harga jagung tercatat melonjak karena kekhawatiran ketatnya suplai. Sedangkan harga minyak mentah dunia kemarin sempat melonjak ke titik tertingginya sebelum akhirnya terkoreksi tipis.

Minyak Brent untuk pengiriman Mei sempat menembus US$ 122,89 per barel, yang merupakan tertinggi sejak Agustus 2008, sebelum akhirnya ditutup di US$ 122,22 per barel, naik 1,166 dolar dibandingkan penutupan Senin. Minyak light sweet pengiriman Mei turun 33 sen menjadi US$ 108,34 per barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar