Rabu, 06 April 2011

IHSG Masih Diwarnai Kelesuan





Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya kembali melemah dan meninggalkan level psikologis 3.700. IHSG bergerak lesu di tengah minimnya sentimen dan juga melemahnya bursa-bursa utama dunia.

Pada perdagangan, Selasa (5/4/2011), IHSG melemah 14,111 poin (0,39%) ke level 3.685,936. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 3,747 poin (0,56%) ke level 658,757.

Pergerakan bursa-bursa utama dunia yang masih lesu akan mempengaruhi laju IHSG. Investor diprediksi memilih wait and see sembari menunggu pengumuman BI Rate pekan ini. IHSG pada perdagangan Rabu (6/4/2011) diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung melemah tipis.

Bursa Wall Street tadi malam kembali bergerak flat dengan volume transaksi masih sangat sepi. Namun rebalancing Nasdaq 100 yang akan efektif berlaku 2 Mei membuat para pialang semangat membeli saham teknologi sehingga bergerak menguat.

Pada perdagangan Selasa (5/4/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 6,13 poin (0,05%) ke level 12.393,90. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 0,24 poin (0,02%) ke level 1.332,63, sementara Nasdaq naik 2 poin (0,07%) ke level 2.791.

Bursa Jepang mengawali perdagangan Rabu ini di teritori positif. Indeks Nikkei-225 pagi ini terpantau naik tipis 27,06 poin (0,28%) ke level 9.642,61.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup turun 14 point (-0.38%) ke level 3,685.94 dengan jumlah transaksi sebesar 6.5 juta lot dan nilai transaksi hanya sebesar Rp3.5 triliun. Mayoritas sektor mengalami penurunan kecuali Agriculture, Misc-Industry, Consumer, dan Infrastructure. Tercatat 88 saham mengalami kenaikan, 122 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 136 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Kenaikan tertinggi dipimpin oleh saham EXCL, UNTR, PLIN, UNVR dan TOWR sementara penurunan tertinggi hari ini dipimpin oleh BMRI, BBRI, DSSA, BUMI dan BBNI. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp118 miliar pada pasar reguler dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BUMI, BMRI, ASII, BORN dan TLKM.

Aksi profit taking terlihat masih berlanjut kemarin, dimana investor asing juga terlihat mulai melakukan net sell, namun dengan nilai transaksi yang relatif kecil, hanya sebesar Rp3.5 triliun, terlihat kecenderungan investor yang lebih memilih sikap wait & see dan tidak mengambil posisi apapun.

Secara teknikal IHSG diperkirakan masih berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya, hal ini terlihat dari Indikator stochastic yang membentuk deathcross di area overbought, RSI bergerak downtrend di area overbought, dan MACD histogram yang mulai bergerak memendek di area positif.

Pada perdagangan hari ini (6/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,640-3,712 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. UNVR, KRAS, dan SMCB.

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin melanjutkan profit taking setelah pekan lalu sempat mengalami rally bullish jangka pendek. Investor memilih melakukan aksi ambil untung mengingat belum ada sentimen positif bagi indeks untuk dapat melanjutkan rally-nya. Tekanan jual terlihat melanda saham sektor perbankan, pertambangan, dan properti. Hari ini kami memproyeksikan tekanan jual terhadap indeks akan mereda. IHSG diproyeksikan akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.662-3.700.

Indosurya:

Pada perdagangan Rabu (6/4) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.663-3.680 dan resistance 3.706-3.720. Candle kembali melemah menyesuaikan posisinya untuk kembali berada di bawah upper bollinger bands. Kemarin candle membentuk menyerupai hammer yang biasanya mengindikasikan berkurangnya kekuatan daya jual untuk menekan harga dan kekuatan daya beli mulai mendorong harga. MACD masih tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang cenderung datar. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak menukik dan bersiap-siap meninggalkan area overbought. Meski secara teknikal, terbentuknya hammer bisa mengindikasikan reversal namun, kurang didukung oleh indikator teknikal lainnya. Selain itu, kondisi bursa saham Eropa dan AS bisa mempengaruhi IHSG hari ini dan melemahkannya. Akan tetapi, hal itu bisa menjadi hal positif dimana investor bisa mengakumulasi saham di harga bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar