Rabu, 06 April 2011

Wall Street Lemah Lesu


New York - Indeks saham di bursa Wall Street kembali bergerak flat dengan volume transaksi masih sangat sepi. Namun rebalancing Nasdaq 100 yang akan efektif berlaku 2 Mei membuat para pialang semangat membeli saham teknologi sehingga bergerak menguat.

Pada perdagangan Selasa (5/4/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 6,13 poin (0,05%) ke level 12.393,90. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 0,24 poin (0,02%) ke level 1.332,63, sementara Nasdaq naik 2 poin (0,07%) ke level 2.791,19.

Perdagangan berjalan sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,03 miliar lembar saham, di bawah estimasi rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar.

"Volume yang rendah adalah tanda ada sedikit keyakinan dari para penjual pada pasar ini," ujar Jeff Kleintop, chief market strategist LPL Financial seperti dikutip dari Reuters,Rabu (6/4/2011).

Indeks S&P secara perlahan mencatat kenaikan sejak pertengahan Maret dalam volume transaksi yang tipis. Bahkan pekan lalu tercatat sebagai volume transaksi yang paling tipis sepanjang 2011, dan Senin lalu adalah volume terendah di 2011.

"Harapan untuk volume yang lebih besar mestinya hati-hati terhadap harapan itu karena sejak rebound dalam volume perdagangan mungkin bisa menimbulkan volatilitas ketimbang kenaikan yang stabil yang telah kita lihat sejak musim panas lalu," tambah Kleintop.

Catatan dari pertemuan Bank Sentral AS terakhir menunjukkan pejabat bank sentral yakin otoritas moneter itu perlu memperketat kondisi sebelum akhir tahun. Namun pasar tidak bereaksi setelah dirilisnya laporan itu.

Saham-saham chip mengalami kenaikan setelah Texas Instrument kemarin menawarkan pembelian saham National Semiconductor dalam kesepakatan bernilai US$ 6,5 miliar, yang berarti premium 78%.

"Saham-saham teknologi memimpin gelombang besar aktivitas merger dan akuisisim dimana orang-orang mencoba posisi mereka masing-masing di depan dan ini yang saya perkirakan berlanjut," ujar James Swanson, chief investment strategist MFS Investment Management.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar