Kamis, 01 Maret 2012

Ramai Aksi Ambil Untung, IHSG Melemah 22 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 22 poin setelah ramai aksi ambil untung di tengah volume transaksi yang tipis. Bursa-bursa di Asia yang kompak melemah ikut menyeret IHSG semakin dalam di zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.080 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.070 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 11,917 poin (0,30%) ke level 3.973,293 terkena aksi ambil untung. Koreksi ini wajar terjadi setelah indeks naik tinggi pada perdagangan kemarin.

Tekanan jual untuk mengambil untung langsung terjadi sesaat setelah pembukaan perdagangan. Sehingga, indeks sempat jatuh cukup dalam.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 10,281 poin (0,26%) ke level 3.974,929 meski sudah ada pengumuman tingkat inflasi yang rendah di Februari. Investor masih terus mengambil untung menutupi loss sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2012 terjadi inflasi sebesar 0,05%. Inflasi di Februari ini merupakan yang terendah sejak 2007. Meski demikian, respon pelaku pasar di bursa belum signifikan.

Sayangnya, sentimen positif itu tidak terserap dengan baik oleh IHSG, sehingga indeks kembali jatuh ke posisi terendahnya hari ini di level 3.950,758.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (29/2/2012), IHSG ditutup melemah 22,924 poin (0,58%) ke level 3.962,286. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun 6,35 poin (0,92%) ke level 686,421.

Aksi ambil untung semakin tak terbendung memasuki perdagangan sesi sore, aksi beli di penghujung penutupan perdagangan juga gagal menyelematkan indeks ke zona hijau.

Saham properti, agrikultur dan perdagangan mencoba mengangkat indeks ke zona hijau namun masih kalah oleh tujuh sektor lainnya yang terjebak di zona merah. Pelemahan kali ini dipimpin indeks sektor konsumer.

Sejak pagi tadi investor asing masih melakukan pembelian bersih meski dengan nilai yang tipis. Sore ini, transaksi pemodal asing berbalik arah menjadi penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 17,06 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 105.830 kali pada volume 6,4 juta lot saham senilai Rp 3,29 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 142 saham turun, dan 118 saham stagnan.

Bursa Asia mengakhirir reli yang sudah terjadi sejak tiga hari perdagangan terakhir. Investor mulai mengambil untung sehingga seluruh pasar modal di regional terjebak di teritori positif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,37 (0,10%) ke level 2.426,11.
  • Indeks Hang Seng anjlok 292,12 poin (1,35%) ke level 21.387,96.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 15,87 poin (0,16%) ke level 9.707,37.
  • Indeks Straits Times melemah 14,80 poin (0,49%) ke level 2.979,26.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 1.500 ke Rp 45.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 29.350, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 150 ke Rp 2.150, dan Mayora (MYOR) naik Rp 150 ke Rp 14.900,

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.200 ke Rp 69.650, Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 18.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 56.150, dan Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 450 ke Rp 140.050.

(ang/wep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar