Jumat, 02 Maret 2012

Wall Street Rebound Didorong Saham Perbankan

New York - Bursa saham Wall Street kembali menembus posisi tertingginya sejak 2008 dbantu oleh penguatan saham-saham bank. Data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang turun ikut membantu sentimen.

Namuna sayangnya, penguatan itu sedikit dibatasi oleh kembali menanjaknya harga minyak dunia. Setelah Sempat turun pada perdagangan Rabu, Indeks S&P rebound menembus level resisten di 1.370 yang merupakan kunci untuk meneruskan reli.

Saham-saham bank melaju cukup kencang setelah adanya harapan adanya suntikan likuidasi tahap dua oleh European Central Bank (ECB) yang bisa menghentikan krisis di negara-negara Eropa

Kabar ECB itu langsung memberi sentimen positif pada sistem perbankan dan pasar uang Eropa, sehingga lambat laun memperbaiki keuangan di seluruh negara benua biru tersebut.

"Mereka (Eropa) sudah berada di jalur yang benar, yang berarti risiko di Eropa mulai berkurang, dan itu adalah kabar yang sangat baik," kata Hugh Johnson, Kepala Investasi Hugh Johnson Advisors LLC di Albany, New York, dikutip dari Reuters, Jumat (2/3/2012).

Harga minyak dunia naik lagi, menembus posisi tertingginya sejak 2008 di level US$ 128 per barel. Meski demikian, indeks sektor transportasi masih bisa menguat 1,1% seolah sudah mengantisipasi kenaikan tersebut sebelumnya.

Sementara data pengangguran AS turun 2.000 menjadi 351.000 pekan ini, salah satu sinyak lain dalam pemulihan ekonomi AS. Akan tetapi, berita ini dibarengi dengan melambatnya sektor manufaktur di Februari.

Pada perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 28,23 poin (0,22%) ke level 12.980,30. Indeks Standard & Poor's 500 menguat ke level 8.41 poin (0,62%) ke level 1.374,09. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 22,08 poin (0,74%) ke level 2.988,97.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar