Jumat, 02 Maret 2012

Saham Pilihan di Akhir Pekan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Jumat (2/3) masih berpotensi berbalik arah menguat. Beberapa saham unggulan pun bisa jadi pilihan menarik.

Ridwan Novayanto, analis dari Bapindo Securities mengatakan, IHSG akhir pekan ini masih bisa menguat, “Meskipun untuk jangka pendek, pola IHSG masih akan berfluktuasi diwarnai trading yang sifatnya jangka pendek,”katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kenaikan di luar ekspektasi yang dipicu oleh net buying asing, diperkirakan lebih banyak karena faktor kenaikan BBM bersubsidi sudah jelas, sehingga perhitungan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan BBM bersubsidi itu sudah bisa diukur.

Apalagi dengan inflasi Februari (m-o-m) yang relatif sangat rendah hanya 0.05%, sementara y-o-y sekitar 4,31% dan inflasi inti 0.33%. “Diperkirakan dengan kenaikan BBM, inflasi y-o-y bisa naik 2-3 %,”ujarnya.

Meski harus melalui mekanisme APBN-P, namun proses rebalancing portofolio fund manager asing sudah mulai mereda. Rebalancing awalnya dimulai karena PE Market Indonesia sudah relative tinggi, yakni 20 kali. Sementara di pasar saham Hongkong masih 9 klai dan Singapura 8 kali.

Setelah data inflasi Februari keluar dan inflasi sangat rendah, BI diperkirakan akan menaikkan BI rate untuk counter inflasi sebanyak 50 bsp. Namun, ini tidak akan berdampak banyak pada daya beli masyarakat.

Selain itu, proyeksi earning emiten untuk 2012 masih tinggi, terlihat pada net profit perbankan kuartal pertama 2012 yang masih tinggi dan meningkatnya kualitas aset (karena turunnya potensi kredit macet).

Dengan pertumbuhan EPS emiten yang masih tinggi, PE Indonesia akan mengarah ke 15 kali, equal dengan IHSG di level 4200-an. Jadi rebalancing portofolio FM asing mulai mereda karena ada potensial upside di market Indonesia dan masih tingginya imbal hasil dengan proyeksi suku bunga acuan di kisaran 6 - 6.25%.

Di tengah situasi ini, Ridwan merekomendasikan saham sektor perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Kemudian saham Astra International (ASII), United Tractor (UNTR), Timah (TINS) dan Vale Indonesia (INCO),”Ada peluang menarik pada emiten-emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Kamis (1/3), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 22,9 poin atau 0,5% ke 3.962,29. Volume perdagangan 3,2 miliar saham senilai Rp2,9 triliun.

Perdagangan diwarnai 142 saham melemah, 88 saham menguat dan 119 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp17,1 miliar dengan pembelian asing Rp1,34 triliun dan penjualan asing Rp1,36 triliun. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar