Kamis, 22 Maret 2012

Tarik-menarik Sentimen, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (22/3/2012) diprediksi konsolidasi cenderung menguat. Faktor data ekonomi AS dan Eropa jadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, agak sulit mengharapkan penguatan rupiah yang sustainable jelang rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Dia melihat, ada potensi pelemahan rupiah lebih lanjut.

Pasalnya, kata dia, penaikan harga BBM mengurangi tenaga pemulihan ekonomi Indonesia. "Karena itu, rupiah akan konsolidasi cenderung menguat tipis dan belum sustainable dalam kisaran 9.120-9.170 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Di lain pihak, lanjut dia, sentimen dari eksternal juga tidak begitu mendukung rupiah seiring bertambahnya optimisme terhadap keberlanjutkan pertumbuhan ekonomi AS. "Kondisi ini jelas memperkuat posisi dolar AS," ujarnya.

Dia menegaskan, membaiknya ekonomi AS semakin menggerogoti harapan adanya stimulus moneter lanjutan dari Bank Sentral AS Federal Reserve. "Kondisi ini terlihat dari pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke semalam di hadapang Kongres AS yang sudah diperkirakan menegaskan tidak perlunya stimulus ekonomi lanjutan," ungkap Firman.

Semalam juga, lanjut Firman, dirilis data penjualan rumah AS yang angkanya sudah diprediksi membaik yakni existing home sales. "Angkanya sudah diprediksi naik jadi 4,62 juta dari sebelumnya 4,57 juta," tutur dia.

Namun demikian, dengan munculnya sinyal perbaikan ekonomi di Eropa juga akan memberikan sentimen positif untuk rupiah. Terutama, setelah Parlemen Yunani setuju paket bailout 130 miliar euro dan suksesnya lelang obligasi Spanyol dan Yunani. "Selain itu, hari ini banyak data manufaktur yang bakal dirilis dan sudah diprediksi memberikan sinyal membaiknya ekonomi di zona euro," imbuh Firman.

Namun demikian, tenaga penguatan rupiah akan terbatas sehingga secara keseluruhan lajunya bakal konsolidasi. "Sebab, dari Eropa pasar masih menanti perkembangan negosiasi reformasi sektor tenaga kerja Italia," tuturnya.

Menurut dia, pekan ini, Perdana Menteri Italia Mario Monti tengah bernegosiasi dengan para pekerja untuk mempermudah proses pemecatan karyawan. Tapi, berkaca pada 10 tahun lalu, negosiasi ini gagal mencapai kata sepakat. "Jika tercapai, akan memperkuat euro dan membantu penguatan rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (21/3/2012) ditutup menguat tipis 5 poin (0,05%) ke level 9.140/9.150 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar