Rabu, 31 Agustus 2011

Fed Dorong Bursa Eropa Dibuka Positif

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa Rabu (31/8) dibuka naik, mengikuti Wall Street dengan harapan Federal Reserve AS akan bertindak segera untuk melakukan langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan perekonomian.

Mengutip Reuters, pada pukul 07.08 GMT, indeks FTSEurofirst 300, saham top Eropa naik 0,6 persen ke 945,53, setelah naik 1 persen pada sesi sebelumnya, tetapi on track untuk mencatatkan penurunan lebih dari 12 persen pada bulan ini , penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

Saham tambang tercatat sebagai saham yang menguat tajam Rabu, dengan indeks Eropa STOXX 600, Sumber Daya Alam naik 1,2 persen. "Pasar saham terlihat sedikit undervalue saat ini. Ada potensi untuk lebih baik ke depan," kata Lothar Mentel, kepala investasi di Octopus Investments, yang mengelola dana sebesar $ 4 miliar. "The Fed sangat prihatin dengan AS dan dunia Barat tersandung ke dalam perangkap likuiditas, suku bunga rendah dan inflasi yang rendah. Anda mendapatkan orang-orang Jepang untuk menunda penyakit konsumsi, investasi. Jika mereka perlu untuk mencadangkan inflasi, mereka akan lakukan."

Saham AS naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa dalam sesi volatil, setelah pertemuan bank sentral AS mendorong ekspektasi akan bertindak lagi untuk merangsang ekonomi.

Sinyal stimulus The Fed mencuat, bursa Eropa menghijau

PARIS. Bursa saham Eropa lanjut reli untuk hari ketiga. Menguatnya pasar saham Eropa setelah sebagian anggota Federal Reserve menunjukkan sinyal ingin menambah langkah-langkah stimulus ekonomi.

Indeks Stoxx 600 naik 1,4% ke 233,75 pada pukul 10.35 pagi waktu London. Namun, dalam bulan ini, indeks acuan Eropa ini masih jatuh 12% karena data ekonomi AS dan Eropa menambah kekhawatiran pemulihan ekonomi. Ini penurunan terbesarnya sejak Oktober 2008. Sementara, indeks acuan Jerman, DAX sudah menguat 1,4% ke 5.721,28 pada pukul 12.02 di Frankfurt.

Beberapa saham yang tercatat naik, seperti Bouygues SA dengan reli 10%. Lalu, saham Smith & Nephew Plc. yang reli 5,1%. Namun, saham Carrefour SA turun 3,4% setelah memangkas proyeksi laba tahunan.

Kemarin, The Fed merilis hasil pertemuan sebelumnya, di mana para pembuat kebijakan The Fed memperdebatkan cara memperkuat pemulihan dan penambahan pekerja. Hal ini berpotensi sebagai acuan untuk mengambil tindakan baru di pertemuan berikutnya, pada bulan September.

Manajer ekuitas Agilis Gestion SA Arnaud Scarpaci mengatakan, pertemuan The Fed menjadi sinyal yang baik, karena mayoritas setuju dan The Fed menyebut punya alat yang belum digunakan. "Semua orang berpikir The Fed akan melakukan semacam program pembelian untuk membantu perekonomian," ujarnya, di Paris.

Sore ini, indeks futures Standard & Poor's 500 juga tercatat menguat 0,8%, dan MSCI Asia Pacific naik 1,2%. Departemen Perdagangan AS akan merilis data pesanan pabrik dan penambahan pekerja, hari ini. Survei Bloomberg memprediksi, pesanan pabrik akan naik 2% per Juli, setelah turun 0,8% pada bulan sebelumnya. Sementara, ADP Employer Services mungkin melaporkan penambahan 100.000 pekerja di bulan ini.

"Angka perekonomian belum terlalu bagus, namun masih ada pertumbuhan. Ini terlalu dini untuk mengantisipasi double dip," kata Scarpaci.

Spekulasi stimulus The Fed berpotensi picu koreksi harga emas

Spekulasi stimulus The Fed berpotensi picu koreksi harga emas
WELLINGTON. Emas berpeluang melemah, setelah kemarin reli. Koreksi emas kemungkinan dipicu spekulasi Federal Reserve bakal melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter untuk merangsang ekonomi. Sentimen ini mendorong sebagian investor menjual emas.

Emas untuk pengiriman segera yang mencetak rekor di US$ 1.913,50 per ons troy pada 23 Agustus, sudah terkoreksi 0,5% ke level US$ 1.833,97 per ons troy pada pukul 10.54 waktu Singapura. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Desember masih menguat 0,4% ke US$ 1.836,50 per ons troy.

Direktur Mine Life Pty. Gavin Wendt mengatakan, ketika harga sudah naik tajam, akan ada semacam periode konsolidasi, diawali dengan profit taking, kemudian beberapa konsolidasi. "Ini benar-benar hanya konsolidasi setelah harga meroket begitu cepat ke US$ 1.900," ujar Wendt, hari ini, di Sydney.

Tahun ini, harga emas sudah melompat 29%, karena investor berusaha mendiversifikasi investasinya di tengah kekhawatiran goyahnya ekonomi global dan kemungkinan meluasnya krisis utang Eropa.

Kekhawatiran Fed Buat Bursa Eropa Bakal Turun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks DAX turun 18% sejak awal bulan, indeks CAC dan FTSE masing-masing turun 11% dan 8,7%.

Ini telah menjadi bulan yang mengerikan bagi pasar modal dan bulan menyenangkan bagi mereka yang berinvestasi di emas karena naik 13% selama 30 hari terakhir.

Mengutip CNBC, saham Eropa Rabu (31/8) diperkirakan dibuka melemah tipis mengikuti berita bahwa Federal Reserve semakin mengkhawatirkan ekonomi AS dan membahas langkah-langkah yang lebih berani untuk menopang pertumbuhan, namun tetap dibagi pada kebutuhan untuk langkah-langkah konvensional lebih lanjut.

Sementara pada pertemuan Agustus lalu menunjukkan (Federal Open Market Committee) membahas perjalanan tingkat pengangguran, dan Komite dibagi.

Charles Evans, presiden Federal Reserve Bank Chicago kepada CNBC Selasa menyatakan dia menikmati akomodasi bank sentral yang kuat untuk waktu yang cukup panjang, tetapi Presiden Fed Minneapolis Narayana Kocherlakota menunjukkan resistensi untuk pergerakan tersebut.

Menjelang pidato yang akan ditunggu mengenai penciptaan lapangan kerja minggu depan, Obama mengatakan dia melihat langkah-langkah yang bisa menciptakan sejuta lapangan kerja baru dalam sebuah wawancara radio.

Dalam sebuah sinyal, betapa tegangnya pasar Eropa yang mengarah ke perbankan Eropa, Danske Bank, dipaksa untuk meredam rumor rugi dagang yang besar yang muncul di Twitter Selasa sore. Setelah penutupan pasar, manajemen mengeluarkan pernyataan yang mengatakan desas-desus itu tidak benar dan bahwa Pasar Danske mencatatkan keuntungan di kuartal ketiga.

Agustus telah melihat peringkat downgrade rating AAA Amerika, beberapa data ekonomi yang buruk dari seluruh dunia dan Dow langsung berayun 500 poin dan dukungan Bank Sentral Eropa terhadap utang Italia dan Spanyol.

Perdana Menteri Finlandia Jyrki Katainen menjanjikan agunan pemerintah untuk pinjaman Yunani, yang telah menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut dan goncangan di pasar, akan selesai dalam hitungan hari atau minggu. "Saya percaya bahwa solusi akan ditemukan. Hal ini sedang dinegosiasikan oleh pejabat dari beberapa negara Eropa," ujar Katainen kepada Reuters Selasa.

"Kita berbicara tentang hari dan minggu sekarang. Tujuannya adalah sesegera mungkin. Karena parlemen nasional menyetujui sebuah paket dimulai, dan kemudian menetapkan agunan untuk diketahui," ujar Wakil Menteri Keuangan Jerman.

Dibuka Mixed, Bursa Asia Berhati-hati

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia mixed untuk memulai berhati-hati pada Rabu (31/8) setelah sesi berombak di Wall Street karena kepercayaan konsumen AS merosot di tengah prospek ekonomi yang tidak menentu.

Mengutip Reuters, indeks utama Wall Street ditutup naik antara 0,2 persen dan 0,6 persen, setelah pada beberapa menit sebelum ditutup muncul ekspektasi Federal Reserve terbaru yang mendorong para pembuat kebijakan untuk bertindak lagi untuk mencoba merangsang ekonomi. Itu membantu untuk mengimbangi data yang menunjukkan kepercayaan konsumen jatuh ke titik terendah dalam dua tahun dan pasar perumahan masih melemah.

Indeks FTSE CNBC Asia 100, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik tipis 0,2 persen. Indeks Nikkei Jepang melemah akibat sentimen investor negatif terhadap berita bahwa kepercayaan konsumen AS jatuh ke level terburuk dalam dua tahun dan akibat kemungkinan profit taking setelah indeks naik selama empat hari berturut-turut.

Indeks acuan Nikkei turun 0,2 persen ke level 8.934,55. Indeks Topix yang lebih luas flat di 767,36.

Saham seoul dibuka menguat, dibantu oleh saham otomotif dan saham perbankan. Saham indutri otomotif top negara ini, Hyundai Motor naik 1 persen, memperpanjang keuntungan untuk tujuh sesi berturut-turut. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,45 persen menjadi 1.852,07.

Saham Australia jatuh 0,3 persen karena saham bank dan BHP Billiton dan Woodside Petroleum turun, terluka oleh penurunan kepercayaan konsumen AS ke level terburuk dalam dua tahun. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 turun 14,7 poin di 4.254,5 pada awal perdagangan. Ini naik 0,1 persen pada Selasa. Indeks acuan NZX 50 Selandia Baru turun 0,4 persen menjadi 3.303,5.

Kepercayaan konsumen AS melemah, bursa Asia bergerak liar

Kepercayaan konsumen AS melemah, bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Bursa saham Asia bergerak liar di antara zona merah dan zona hijau. Volatilitas pasar Asia dipicu tumbangnya indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) ke level terendah lebih dari dua tahun. Sentimen ini menggerus optimisme membaiknya pendapatan perusahaan.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat tipis 0,1% ke 123,48 pada pukul 10.28 di Tokyo. Reli ini mengakhiri koreksi indeks regional yang terjadi empat pekan terakhir, di saat pasar menanti kebijakan The Fed. Namun, Bernanke tidak mengumumkan rencana stimulus baru, dan malah memutuskan memperpanjang pertemuan untuk membahas kebijakan selanjutnya, pada bulan depan.

Sementara, hingga pukul 9.42 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 0,40%, indeks Kospi turun tipis 0,02%, dan S&P/ASX 200 koreksi 0,10%. Sedangkan, indeks Hang Seng masih menguat 0,16%, dan FTSE Straits Times Index melaju 1,17%.

Beberapa saham tercatat melemah, antara lain Samsung Electronics Co. yang tergelincir 1,2%. Lalu, saham eksportir elektronik terbesar di Jepang, Sony Corp. yang tumbang 1,8%. Sedangkan, saham pemasok komoditas pertanian, Olam International Ltd. melonjak 5,6% di Singapura setelah merilis laba yang lebih tinggi di kuartal keempat.

"Ketidakpastian ekonomi berlarut-larut, sementara pesimisme yang berlebihan telah surut," ujar Manajer ekuitas SMBC Nikko Securities Inc. Hiroichi Nishi, hari ini, di Tokyo. Dia menyebut, kepercayaan konsumen AS memburuk, dan belanja konsumen cenderung melemah pada Agustus, setelah membaik pada Juli lalu.

Dorongan Fed, Wall Street Kembali Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (30/8) setelah hasil pertemuan The Fed diharapkan bank sentral Amerika Serikat akan kembali memberi stimulus ekonomi.

Bank sentral Amerika Serikat mempertimbangkan mengambil langkah untuk menolong perekonomian. Hal ini memberikan sentimen positif ke bursa saham. Tingkat kepercayaan investor menurun ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini membuat harapan The Fed akan mengambil langkah agresif ketika pertemuan dilakukan pada September. Banyak partisipasi bursa saham mengharapkan langkah lebih banyak dari The Fed.

"The Fed melihat kondisi ekonomi membutuhkan aksi agresif yang memberikan harapan prospek lebih baik pada pertemuan berikut. Di waktu sama ada keraguan untuk tidak melakukan perdagangan saham," ujar Chief Investment Strategist Janney Montgomery Scott Mark Luschini, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sebelumnya saham turun 1% setelah laporan The Confreance Board menyatakan tingkat kepercayaan konsumen turun ke level terendah dalam dua tahun. Bursa saham telah mengalami aksi jual yang panjang pada Agustus. Saham turun sekitar 18% sejak mendekati rekor tinggi pada April lalu.

Adapun saham yang mengalami kenaikan yaitu Caterpillar Inc dan Boeing Co. Boeing telah diupgrade menjadi netral oleh Nomura. Saham Caterpillar naik 1,9% ke level US$89,79 sementara Boeing naik 2,2% ke level US$65,99.

Indeks Dow Jones naik 20,39 poin atau 0,18% ke level 11.559,64. Indeks S&P 500 naik 2,80 poin atau 0,23% ke level 1.212,88. Indeks Nasdaq naik 14 poin atau 0,55% ke level 2.576.11. Kenaikan indeks saham ini menandakan aksi jual telah selesai. Saham yang mengalami penurunan Bank of America turun 3,2% ke level US$8,12 dan JPMorgan Chase and Co turun 1,5% ke level US$37,06. Saham Exxon Mobil Corp turun 0,3% ke level US$73,91. Sementara itu, saham Dollar General Corp naik 5,8% ke level US$35,76.

Volume perdagangan saham kecil sekitar 7,2 miliar diperdagangkan di bursa saham New York, the American Stock Exchange dan Nasdaq di bawah rata-rata harian tahun lalu 8,47 miliar saham. [cms]

TRIM Terbitkan Promissory Notes Rp24,10M

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) menerbitkan promissory notes XVIII tahun 2011 senilai Rp24,10 miliar.

Demikian seperti dikutip dari situs PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (30/8). Promissorry notes ini memiliki tingkat kupon bunga sebesar 11,92%. Dengan tingkat kupon bunga tetap dan frekuensi selama Sembilan bulan. Untuk distribusinya pada 26 Oktober 2011.

Seperti diketahui, PT Trimegah Securities Tbk mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp9,93 miliar pada semester pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp7,07 miliar. Kenaikan laba periode berjalan ini tidak diikuti kenaikan pendapatan. Di mana pendapatan perseroan turun dari Rp86,75 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp83,65 miliar pada semester pertama 2011. Komisi perantara perdagangan efek perseroan turun dari Rp35,37 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp29,20 miliar pada semester pertama 2011.

Spekulasi surutnya permintaan AS menumbangkan harga minyak

Spekulasi surutnya permintaan AS menumbangkan harga minyak
SYDNEY. Minyak mentah diperdagangkan melemah hari ini, dan menggiringnya pada koreksi bulanan terbesar sejak Mei lalu. Jatuhnya harga minyak terpicu spekulasi bakal surutnya permintaan AS seiring naiknya cadangan minyak mentah di negara tersebut.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Oktober turun 39 sen ke level US$ 88,90 di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan bergerak ke US$ 88,53 per barel, pada pukul 8.41 pagi waktu Sydney. Sedangkan, minyak Brent untuk penyelesaian Oktober reli 1,9% ke US$ 114,02 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.

Koreksi harga minyak terjadi setelah American Petroleum Institute melaporkan suplai minyak meningkat 5,13 juta barel, pada pekan lalu. Ini merupakan peningkatan terbesarnya sejak Maret.

Sementara, Departemen Energi AS baru akan merilis laporannya hari ini. Survei Bloomberg memprediksi, Departemen Energi bakal merilis cadangan minyak turun 500.000 barel pada sepekan terakhir.

Sinyal The Fed lanjutkan stimulus, Wall Street ditutup rebound

Sinyal The Fed lanjutkan stimulus, Wall Street ditutup rebound
NEW YORK. Sinyal positif dari Federal Reserve menopang bursa saham Amerika Serikat (AS). Wall Street rebound setelah The Fed mengatakan selama pertemuan di bulan ini, beberapa pembuat kebijakan berniat mengambil tindakan lebih untuk merangsang perekonomian.

Indeks Standard & Poor's 500 yang sempat tumbang hingga 1,2% di awal perdagangan, berhasil ditutup naik 0,2% ke 1.212,92, pada pukul 4 sore di New York. Sebelumnya, S&P tertekan akibat tumbangnya kepercayaan konsumen ke level terendah 28 bulan. Senada, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga ditutup reli 20,70 poin atau 0,2% ke posisi 11.559,95.

Beberapa saham penopang otot bursa antara lain, Boeing Co. dan Caterpillar Inc. yang sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Kedua saham ini masing-masing rebound sebesar 1,9%. Selain itu, saham perusahaan periklanan Monster Worldwide Inc. berhasil melesat 21%. Dengan begitu, selama dua pekan terakhir, saham ini sudah reli hingga 13%.

Chief investment strategist dari KeyCorp Bruce McCain mengatakan, The Fed tidak mengangkat bendera putih tanda menyerah. Dia bilang, bank sentral AS itu belum menerima gagasan yang menyebutkan mereka telah kehabisan cara untuk mendukung perekonomian AS. "Mereka mengakui ekonomi terlalu lemah, mereka akan melakukan apapun yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan. Ini meyakinkan," ujar McCain, di Cleveland, hari ini.

Ketika para pembuat kebijakan The Fed bertemu pada 9 Agustus, beberapa anggota yang tidak diidentifikasi mengutarakan sinyal stimulus tambahan. Mereka menyebut dengan kondisi ekonomi sekarang, diperlukan upaya lebih besar dari sekedar mempertahankan suku bunga utama pada rekor terendah hingga pertengahan 2013.

Laporan tersebut menyiratkan pejabat The Fed akan lebih memperdebatkan pilihan mereka, saat pertemuan bulan depan. Sebelumnya, pada pertemuan Agustus, pejabat bank sentral membahas berbagai cara, termasuk melanjutkan pembelian obligasi pemerintah, untuk meningkatkan perekonomian. Namun, mereka tidak mencapai suatu kesepakatan terkait langkah berikutnya yang akan dilakukan bank sentral.