Senin, 19 Desember 2011

Rupiah jatuh paling tajam dalam tiga pekan

Rupiah jatuh paling tajam dalam tiga pekan
JAKARTA. Pada perdagangan pagi ini, rupiah jatuh paling tajam dalam tiga pekan terakhir. Pasar khawatir memburuknya krisis utang Eropa akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Sentimen ini pun memicu dana asing keluar dari aset-aset domestik.

Nilai tukar rupiah tumbang sebesar 0,6% ke level Rp 9.088 per dollar AS pada pukul 10.05 di Jakarta. Mata uang Garuda ini tercatat sudah tergerus 0,8% di tahun ini.

Investor asing menjual saham domestik sejumlah US$ 158 juta pada sepekan terakhir. Indeks saham regional MSCI Asia-Pacific turun 1,6%, sebelum menteri keuangan Eropa membahas soal krisis utang, hari ini.

Ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc. Tohru Nishihama menyebut, dengan kekhawatiran krisis utang Eropa, dan kondisi risk off yang berlarut-larut di pasar, akan menekan mata uang negara emerging market di Asia.

"Namun, pelemahan rupiah mungkin akan terbatas karena spekulasi bank sentral akan melakukan intervensi untuk menyokong mata uang," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar