Senin, 19 Desember 2011

Apresiasi IHSG Terbatas, Amankan Saham Konstruksi

INILAH.COM, Jakarta – Pasar modal Indonesia pada Senin (19/12) diperkirakan alami keterbatasan apresiasi dan banyak terpengaruh window dressing. Trading dengan saham-saham konstruksi.

Pengamat bursa saham Adrian Rusmana memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah memakan sentimen upgrade rating dari Fitch menjadi BBB- (Investment Grade).

Sehingga, apresiasi indeks sudah terbatas. “Faktor eksternal juga belum banyak mendukung kenaikan,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Investor menganggap pasar Indonesia sudah pada peringkat investment grade. Sebab, resiko premi rendah, penyebaran imbal hasil dengan obligasi berating AAA sudah mencapai 1,5 %.

Adrian berpendapat, seharusnya rating Indonesia lebih dari BBB-. Ini mengakibatkan IHSG hanya menguat tipis dan lebih banyak karena rebound teknikal saja.

Mengingat indikator TA juga sudah menembus batas level support. Penguatan lebih lanjut IHSG dinilainya lebih banyak dipengaruhi mood window dressing pada pekan ini.

“Upside terbatas ini akan lebih banyak dimanfaatkan sebagai momentum trading oleh investor,” lanjutnya.

Untuk itu, Adrian memilihkan sejumlah saham sektor konstruksi untuk dimasukkan ke dalam menu trading. Diantaranya, Wijaya Karya (WIKA), Indocement (INTP), Holcim Indonesia (SMCB) dan Jasa Marga (JSMR).

Rekomendasi sektor tersebut disebabkan antisipasi investor setelah UU Pertanahan yang salah satunya mengatur pembebasan lahan akan memperluas kesempatan sektor ini untuk berekspansi.

Baik dalam penyelesaian proyek yang akan menaikkan pendapatan penjualan, maupun peningkatan NAV.

Sebab, prosesn proses akuisi lahan bisa berjalan lebih cepat yang menyebabkan land bank pengembang properti meningkat.

Selain itu proyek-proyek infrastruktur pemerintah juga bisa dipercepat dengan adanya UU yang mengatur pembebasan lahan. “Beli saham-saham sektor tersebut,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar