Senin, 19 Desember 2011

Efek peningkatan peringkat utang masih berasa

Efek peningkatan peringkat utang masih berasa
Analis memperkirakan, rupiah berpeluang menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS), awal pekan ini. Klara Pramesti, analis Bank BNI memprediksi, kurs rupiah bakal bergerak fluktuatif namun cenderung menguat dalam perdagangan hari ini.

Prediksi Klara, pasangan USD/IDR akan bergerak di kisaran 8.900 hingga 9.100. Proyeksi Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas, tidak berbeda jauh. Lana menduga, rupiah akan menanjak hari ini.

Prediksi dia, nilai tukar, hari ini, berada di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 9.020 per dollar AS. Selama sepekan mendatang, Lana meramalkan kurs akan bergerak di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 9.050 per dollar AS. Meski begitu, Lana menilai, sentimen investment grade hanya akan menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS selama satu sampai dua hari mendatang.

Setelah itu, momentum penguatan akan mereda. "Saat itu, rupiah kembali bergantung pada faktor eksternal," kata dia.

Menurut dia, hingga saat ini, pelaku pasar global masih memilih dollar AS sebagai instrumen investasi yang aman. Alasan lain, faktor musiman juga akan mengangkat dollar AS. "Menjelang akhir tahun, umumnya investor mencairkan portofolionya ke tunai, seperti dollar AS." kata Lana.

Jika merujuk ke kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR mengakhiri pekan lalu di angka 9.035, melemah 1,09% dari sebelumnya, dan turun 0,06% dari pekan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar