Senin, 17 Januari 2011

PTPN III Siap IPO Tahun Ini

Senin, 17 Januari 2011 - 07:37 wib
Ilustrasi

ACEH UTARA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III menyatakan kesiapannya menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini. Perseroan menargetkan dana hasil IPO mencapai Rp3 triliun.

Direktur Utama PTPN III Amri Siregar mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan tersebut siap mencatatkan sebagian sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

”Prioritas kami IPO karena sudah siap. Saya berharap IPO bisa tahun ini supaya daya tawar kami ke investor makin kuat,” tuturnya di Sawang, Aceh Utara akhir pekan lalu.

Lebih lanjut dia menerangkan, perseroan kembali mengajukan usulan gelaran IPO tersebut kepada Komite Privatisasi lantaran sebelumnya perseroan juga sempat mengajukan usulan serupa.

PTPN III menargetkan dana hasil IPO senilai Rp3 triliun dengan melepas 25–30 persen saham. Menurut dia, jika rencana IPO tersebut mendapat restu pemerintah, dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi usaha. Langkah itu di antaranya mengakuisisi lahan milik swasta,pengembangan industri hilir, peremajaan (replanting) kebun, pembangunan pabrik baru, serta kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN I dalam rangka revitalisasi lahan sawit dan karet seluas 41.200 hektare (ha).

Amri memaparkan, untuk replanting kebun dibutuhkan dana sekitar Rp98 miliar. Sementara pembangunan pabrik kelapa sawit yang berlokasi di Tapanuli Selatan diperkirakan menelan biaya mencapai yang Rp73 miliar. Dengan rampungnya pembangunan pabrik baru pada awal 2014, perseroan akan memiliki 12 unit pabrik. Beroperasinya pabrik berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam juga akan meningkatkan kapasitas seluruh pabrik menjadi 570–600 TBS per jam.

Disinggung mengenai pemerintah yang akan mendahulukan pembentukan induk usaha (holding) BUMN perkebunan daripada IPO BUMN perkebunan,Amri menyerahkan keputusan itu kepada pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan, pemegang saham akan mendahulukan holding BUMN perkebunan. ”Holding ini untuk mengembangkan BUMN perkebunan. Setelah holding terbentuk, baru maju ke pasar modal (IPO),”tandasnya.

Dengan langkah ini BUMN perkebunan akan menjadi lebih kuat dan besar sehingga akan menarik minat investor di pasar modal. Dia menyatakan, holding BUMN perkebunan terbentuk pada kuartal I tahun ini.Jumlah PTPN yang akan di-holding-kan sebanyak 15 BUMN, yakni PTPN IXIV dan satu Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

”Jadi,tidak ada yang jalan sendiri-sendiri (IPO). Ini mengikuti holding,” imbuh Mustafa.

Pada kesempatan yang sama, PTPN III menyatakan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini sebesar Rp2,8 triliun. Dana capex itu di antaranya dialokasikan untuk replanting tanaman, termasuk pengembangan industri hilir. Adapun,dana capex sebagian besar bersumber dari pinjaman perbankan sebesar Rp1,8 triliun dan sisanya dari internal perseroan.

Saat ini, ekuitas perseroan mencapai Rp1,7 triliun.Tahun ini, perseroan mematok target laba dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,4 triliun dengan pendapatan mencapai Rp6 triliun. Sebagai perbandingan, tahun lalu PTPN III membukukan pendapatan kotor sebelum audit senilai Rp1,002 triliun dengan pendapatan tahun lalu mencapai Rp5,519 triliun.

Revitalisasi Kebun

Di sisi lain,akhir pekan lalu tiga PTPN menyatakan akan melakukan kerja sama operasi (KSO) untuk melaksanakan program revitalisasi kebun kelapa sawit dan karet di seluruh wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dana yang dibutuhkan untuk program revitalisasi perkebunan seluas 41.200 ha tersebut mencapai Rp2,3 triliun. Direktur Utama PTPN I Erwin Nasution mengatakan, untuk melancarkan program revitalisasi kebun rakyat tersebut,PTPN I menggandeng dua PTPN lainnya, yakni PTPN III dan PTPN IV.

Dari 41.200 ha kebun yang akan direvitalisasi, 28.200 ha di antaranya merupakan kebun kelapa sawit dan 13.000 ha lainnya kebun karet. Pada tahap awal,kebun yang akan direvitalisasi seluas 19.200 ha.

”Kebun tersebut berlokasi di tiga kabupaten, yakni Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang,” ungkap Erwin.

PTPN menargetkan, revitalisasi kebun di tiga kabupaten tersebut akan rampung pada 2014. Sementara keseluruhan program ini ditargetkan selesai dua tahun berikutnya atau pada 2016.
(J Erna/Koran SI/wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar