Selasa, 08 Februari 2011

UNSP restrukturisasi utang senilai US$ 100 juta


Date : Feb 08 2011, 09:10
Title : News Story
Header : UNSP restrukturisasi utang senilai US$ 100 juta


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) melakukan restrukturisasi
atas utang obligasinya yang jatuh tempo pada 2013 mendatang. Total nilai
utangnya mencapai US$ 100 juta atau setara dengan Rp 900 miliar.
Sekretaris Perusahaan UNSP Fitri Barnas dalam keterbukaan informasi
mengatakan, perseroan memperpanjang jatuh tempo surat utang yang dijamin dengan
saham alias secured equity linked redeemable notes. Semula surat utang itu
jatuh tempo pada 2013, namun kemudian diperpanjang menjadi 2017.
"Surat utang UNSP ini memberi bunga sebesar 8% per tahun," katanya di
Jakarta, Senin (7/2).
Perseroan nampaknya memang tengah gencar merestrukturisasi utangnya.
Terutama setelah UNSP mengakuisisi PT Domba Mas (Domas) tahun lalu. Seperti
diketahui, perusahaan olekimia itu memiliki banyak utang yang nilainya mencapai
US$ 313 juta.
Namun, akhir tahun lalu perseroan melakukan restrukturisasi atas utang
Domas tersebut. Utangnya kepada Credit Suisse senilai US$ 190 juta dan Procter
and Gamble (P&G) sebesar US$ 45 juta diperpanjang masa jatuh temponya selama
enam tahun mendatang terhitung Desember 2010 lalu. Adapun tingkat bunganya 6%
per tahun. Begitu juga utangnya kepada Bank Mandiri yang nilainya sebesar US$
78 juta.
Analis Reliance Securities Andy Wibowo Gunawan berpendapat
restrukturuisasi itu otomatis akan mengurangi beban bunga yang akan ditanggung
perseroan. Sehingga hal itu bisa mendongkrak kinerja perseroan ke depan.
Maklum, hingga kuartal III 2010 lalu, kinerja perseroan tidak begitu
memuaskan. Laba bersihnya hanya naik tipis dari Rp 238,31 miliar menjadi Rp
245,30 miliar. Adapun penjualan bersihnya cuma naik 15% menjadi Rp 1,89
triliun.
Sementara beban bunga dan keuangan yang ditanggung anak usaha group Bakrie
ini naik cukup tajam dari 163,39 miliar menjadi Rp 322,90 miliar. Sekedar
catatan, November 2011 ini perseroan memiliki kewajiban untuk membayar utang
obligasi yang jatuh tempo senilai US$ 160 juta.
Kendati demikian, menurut Andy, kinerja UNSP berpotensi membaik seiring
dengan naiknya harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Oleh karena itu, ia masih
merekomendasikan kepada investor untuk hold (tidak menjual) saham UNSP. Ia
memperkirakan, harga UNSP secara teknikal berpotensi ada di kisaran Rp 390 per
saham. Pada penutupan kemarin, harga saham UNSP merosot 1,43% ke posisi Rp 345
per saham.
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Tue, 08 Feb 2011 ( 09:02:57 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar