Jumat, 18 Maret 2011

Bursa AS dan Jepang Pulih, IHSG Siap Menguat Lagi



Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup kembali melemah, mengikuti bursa regional yang kembali terpuruk menyusul krisis nuklir di Jepang. Investor ramai-ramai melepas saham di tengah pasar finansial yang sedang diliputi ketidakpastian.

Pada perdagangan, Kamis (17/3/2011), IHSG kehilangan 47,267 poin (1,34%) ke level 3.484,210. Sementara Indeks LQ 45 turun 9,727 poin (1,55%) ke level 619,752.

Membaiknya bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang akan mengembalikan IHSG ke teritori positif. Investor akan mulai lagi aksi beli selektif sehingga membuat IHSG pada perdagangan Jumat (18/3/2011) bergerak menguat.

Bursa Wall Street kemarin rebound setelah selama 3 hari berturut-turut mengalami pelemahan. Namun penguatan itu diprediksi hanya sementara mengingat krisis nuklir di Jepang belum selesai.

Pada perdagangan Kamis (17/3/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat 161,21 poin (1,39%) ke level 11.774,51. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 16,81 poin (1,34%) ke level 1.273,69 dan Nasdaq menguat 19,23 poin (0,73%) ke level 2.636,05.

Bursa Jepang Jumat pagi ini juga sudah kembali rebound. Indeks Nikkei-225 dibuka langsung menguat 221,84 poin (2,48%) ke level 9.184,51. Bank Sentral Jepang pagi ini kembali memompakan likuiditas hingga 3 triliun yen (US$ 37 miliar) untuk menstabilkan pasar.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:

Tekanan jual pada saham perbankan kembali mendorong indeks untuk berada di area negatif. Dengan gagal bertahan di level 3,530 IHSG berpotensi kembali tertekan dan bergerak di kisaran 3,435-3,510 dengan TINS dan AALI sebagai saham pilihan.

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin kembali ditutup melemah -1,54% pada 3.477,399 menyusul masih berlanjutnya sentimen negatif dari bursa regional. Kerusakan pada pembangkit listrik nuklir di Jepang serta krisis geopolitik di Timur Tengah menyebabkan investor cenderung melepas portofolio mereka terlebih dahulu. Meski demikian kami perkirakan tekanan terhadap indeks hari ini akan cenderung berkurang. Kami melihat sentimen dari laporan kinerja emiten 2010 akan menjadi pendorong gerak indeks. Disisi lain, kami juga memperkirakan harga komoditas masih akan fluktuatif untuk beberapa waktu mendatang. IHSG hari ini kami proyeksikan akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.450-3.510. Saham pilihan kami : INTA, CPIN, ICBP.

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG kembali ditutup minus 47 point (-1.34%) ke level 3,484.21 mengikuti penurunan bursa di regional menyusul kekhawatiran akan reaktor nuklir di Jepang yang belum stabil. Pada perdagangan hari ini sektor manufaktur menjadi penarik terbesar indeks dengan saham yang menjadi penarik terbesar adalah TLKM, ASII, BMRI dan BUMI. Sementara KRAS, CPIN, BDMN dan INTA menjadi penahan turunnya indeks dari penurunan yang lebih dalam. Asing pada hari ini tercatat melakukan net sell sebesar Rp367 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah telekomunikasi dan perbankan. Secara teknikal hari ini IHSG terlihat tekanan jual yang cukup hebat hingga menyebabkan IHSG sempat menyentuh level 3,465 sebelum akhirnya terjadi aksi beli pada akhir sesi yang membuat IHSG ditutup di level 3,484. Sinyal MACD IHSG menunjukkan perpotongan garis MACD terhadap garis sinyal yang menyebabkan IHSG masih berpotensi melemah pada perdagangan besok. Pada perdagangan besok IHSG kami perkirakan akan bergerak dikisaran 3,438 - 3,504 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, BBRI dan CPIN.

Indosurya:

Pada perdagangan Jumat (18/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.428-3.456 dan resistance 3.522-3.559. Besarnya kekuatan daya jual untuk menahan dan mendorong harga ke bawha ternyata lebih kuat dibandingkan kekuatan daya beli untuk mengangkat harga. Setelah candle membentuk hammer, candle bergerak melemah. Posisi ini melanjutkan penurunan sebelumnya. MACD telah membentuk death cross dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's%R dan Stochastic semakin menjauhi area overbought. Meskipun secara teknikal IHSG masih berada dalam tren pelemahan, namun diharapkan bisa menguat seiring penguatan bursa saham AS dan Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar