Selasa, 29 Maret 2011

Go Private, Dynaplast Tawarkan Harga Premium Rp 4.500


Jakarta - Manajemen PT Dynaplast Tbk (DYNA) menawarkan harga penawaran saham premium Rp 4.500 per lembar terkait rencana persetoan untuk go private danvoluntary delisting. Harga tersebut lebih tinggi 41,5% premium dari hasil penilaian harga wajar saham yang sebesar Rp 3.181 per saham.

Menurut surat edaran direksi dan dewan komisaris DYNA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), penawaran pembelian saham senilai Rp 4.500 milik publik, akan terlaksana dalam RUPSLB di 27 April 2011. Dimana, seluruh saham akan diserap oleh PT Hambali Dina Mitra selaku pengendali atas saham Dynaplast Tbk (DYNA), dengan kepemilikan 40,09%.

"Hambali Dina Mitra sebagai pemegang saham utama telah bersedia membeli seluruh saham yang dimiliki pemegang saham publik melalui penawaran tender," kata Manajemen DYNA seperti dikutip detikFinance dalam surat edaran mereka, Selasa (29/3/2011).

Harga penawaran Rp 4.500 per saham merupakan 20% premium dari harga tertinggi pada 90 hari terakhir perdagangan. Harga ini juga 41,5% premium dari hasil penilaian harga wajar saham, yang ditetapkan sebesar Rp 3.181 per saham, atau 0,1% dari harga perdagangan tertinggi selama 2 tahun dan 800% premium dari nilai nominal yang Rp 500.

"Untuk pasar tertinggi dalam 90 hari terakhir sebelum rencana go private, di 25 Maret adalah Rp 3.750 per saham," tutur manajemen.

Proses penawaran baru akan dilakukan manajemen kepada publik pada 27 April 2011 di Ritz Calton, Mega Kiningan dalam RUPSLB. Rencananya usai penawaran pembelian saham publik ini, DYNA akan menghapus status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup dan mengubah anggaran dasar perseroan.

Pada 11 April manajemen akan mengumumkan panggilan RUPSLB Go Private di harian nasional. Pelaksanaan RUPSLB harus dihadiri lebih dari 75% dari jumlah saham yang ada dan putusan harus direstui minimal lebih dari 50% dari hak suara yang sah.

Menurut Direksi dan Dewan Komisaris, rencana go private adalah yang terbaik untuk pemegang saham. Mereka menyarankan kepada pemegang saham untuk memberi persetujuan.

Atas rencana go pivate ini, manajemen beralasan, saham DYNA saat ini tidak aktif diperdagangkan sehingga tidak likuid.

"Pemegang saham publik yang tidak dapat menjual saham mereka jumlahnya cukup signifikan. Perseroan telah menerima permintaan (lisan dan tertulsi) dari beberapa pemegang saham publik yang ingin menjual saham mereka," kata manajemen.

Bagi pemegang saham yang jual saham pada harga pelaksanaan, akan dikenakan pungutan pajak final 0,1% dari hasil penjualan, atau 0,6% jika saham yang dijual tersebut adalah saham pendiri

Hingga 28 Februari 2011, Daftar Pemegang Saham DYNA adalah:

  • Hambali Dina Mitra menguasai 40,09% atau 126.167.170 lembar saham.
  • Dynapack Asia Pte., Ltd., Singapura menguasai 26,66% atau 83.902.477 lembar saham.
  • UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura menguasai 8,71% atau 27.410.000 lembar saham.
  • Publik menguasai 24,54% atau 77.225.793 lembar saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar