Selasa, 28 Februari 2012

ASII membagi dividen Rp 1.980 per saham

ASII membagi dividen Rp 1.980 per saham
JAKARTA. Pemegang saham PT Astra International Tbk (ASII) akan mendapatkan rezeki tambahan. Pasalnya, ASII bakal membagikan dividen final tahun buku 2011 sebesar Rp 1.380 per saham. Jumlah ini naik 22,12% dari dividen final 2010 yang tercatat Rp 1.130 per saham.

ASII juga akan membagikan dividen interim Rp 600 per saham, naik 27,66% dari dividen interim 2010 yang Rp 470 per saham. Alhasil, total dividen yang akan dibagikan ASII untuk tahun buku 2011 naik 24% menjadi Rp 1.980 per saham.

Mengacu harga ASII kemarin Rp 68.700 per saham, maka dividend yield ASII sebesar 2,88%. Manajemen ASII akan mengajukan usulan ini pada Rapat Umum Pemegang Saham pada April 2012 mendatang.

Penetapan pembagian dividen didasarkan pada perolehan kinerja keuangan ASII sepanjang 2011 yang memuaskan. ASII mencetak pendapatan sekitar Rp 162,6 triliun, naik 26% dibandingkan pendapatan 2010 senilai Rp 129 triliun.

Kenaikan pendapatan ini berimbas positif pada perolehan laba bersih ASII. Di 2011, ASII mencetak laba bersih Rp 17,8 triliun, naik 24% dari 2010 senilai Rp 14,4 triliun. Sementara laba per saham ASII naik 24% menjadi Rp 4.393 dari tahun 2010 yang sebesar Rp 3.549 per saham. "Grup Astra menunjukkan kinerja memuaskan di semua lini bisnisnya, sehingga ASII dapat melaporkan laba bersih dan nilai aset bersih perusahaan yang tertinggi sepanjang Astra berdiri," kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resmi, Senin (27/2).

Kontribusi pendapatan dan laba bersih seluruh lini bisnis ASII mengalami pertumbuhan. Sektor otomotif, misalnya, sepanjang 2011 menyumbang pendapatan Rp 81,23 triliun, naik dibandingkan 2010 yang sebanyak Rp 69,26 triliun. Imbasnya, kontribusi laba bersih divisi otomotif naik 13% year-on-year (yoy) menjadi Rp 8,3 triliun.

Kontribusi alat berat
Kontribusi divisi otomotif banyak ditopang pertumbuhan penjualan mobil dan sepeda motor ASII. Sepanjang 2011, ASII mencetak kenaikan penjualan mobil untuk lima merek yang dipasarkannya sebesar 13% yoy menjadi 483.000 unit.

Namun, pangsa pasar mobil ASII turun menjadi 54% dari 2010 yang masih 56%. Hal ini akibat berkurangnya pasokan mobil akibat bencana tsunami Jepang dan banjir di Thailand. Padahal, dua negara itu menjadi pemasok utama mobil yang dijual ASII.

Kontribusi divisi otomotif juga ditopang penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) yang naik 25% yoy menjadi 4,3 juta unit. Kapasitas produksi AHM sepanjang 2011 naik 23% yoy menjadi 4,3 juta unit per tahun, disertai peluncuran enam model baru dan facelift delapan model yang sudah ada.

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turut menopang kontribusi divisi otomotif terhadap kinerja keuangan Grup Astra. AUTO menyumbangkan laba bersih senilai Rp 1 triliun, yang 69% di antaranya merupakan kontribusi dari perusahaan asosiasi dan perusahaan patungan.

Sektor alat berat dan pertambangan menjadi kontributor terbesar kedua, yaitu mencapai Rp 55,05 triliun. Bandingkan dengan kontribusi sektor ini di 2010 yang masih Rp 37,32 triliun. Kontribusi laba bersih sektor ini juga naik 52% yoy menjadi Rp 3,6 triliun.

Hal tersebut banyak ditopang anak usaha ASII, yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR). Perusahaan ini membukukan peningkatan laba bersih 52% yoy menjadi Rp 5,9 triliun yang ditopang oleh kenaikan penjualan alat berat bermerek Komatsu sebesar 57% menjadi 8.467 unit.

Budi Rustanto, Analisis Valbury Asia Securites, menyebutkan, pertumbuhan kinerja keuangan Grup Astra ini sudah sesuai dengan perkiraan. Seluruh lini bisnis ASII memang terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu diyakini bakal menjadi salah satu sentimen positif pada pergerakan harga saham ASII. "Apalagi, ASII akan melakukan stock split dan membagikan dividen, sehingga saya pikir target harga ASII sebesar Rp 85.000 per saham bisa dicapai lebih cepat dalam beberapa bulan ini," pungkas Budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar