Selasa, 28 Februari 2012

Harga Minyak Mulai Surut, Wall Street Kembali Naik

New York - Indeks acuan S&P 500 ditutup bertahan di posisi tertingginya sejak tahun 2008 lalu pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat. Indeks tersebut menguat untuk hari ketiganya setelah lonjakan harga minyak mulai mereda ditambah data perumahan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik.

Indeks S&P and Nasdaq keduanya berhasil cetak poin, sementara indeks Dow Jones ditutup melemah tipis. Data industri perumahan AS menyatakan penjualan rumah menembus posisi tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Selain itu, turunnya harga minyak sekitar satu persen membuat para pelaku pasar sedikit lega. Sehingga harga minyak yang tidak terlalu tinggi itu tidak akan menghajar perekonomia AS yang sedang pemulihan. Harga minyak jenis Brent ditutup US$ 124,17 per barel, turun US$ 1,30.

"Jika harganya di atas US$ 120 atau US$ 130 sudah jelas akan membuat perekonomian global makin sulit dan terbatas untuk tumbuh," kata Natalie Trunow, Kepala Investasi di Calvert Investment Management, Bethesda, Maryland, dikutip dari Reuters, Selasa (28/2/2012).

Indeks S&P 500 sudah melaju 9% sejak awal tahun ini. Menanjak hingga ke posisi 1.371,94 kemarin, tertinggi sejak Juni 2008.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones turun tipis 1,44 poin (0,01%) ke level 12.981,51. Indeks Standard & Poor's 500 naik 1,85 poin (0,14%) ke level 1.367,59. Indeks Komposit Nasdaq menguat 2,41 poin (0,08%) ke level 2.966,16.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar