Jumat, 25 Februari 2011

IHSG Dalam Pola Konsolidasi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih melanjutkan pelemahannya seiring pelemahan bursa-bursa regional, merespons lonjakan harga minyak mentah dunia.

Pada perdagangan, Kamis (24/2/2011), IHSG melemah 34,991 poin (1,01%) ke level 3.439,132. Sementara Indeks LQ 45 turun 8,57 poin (1,39%) ke level 607,57.

"IHSG yang awalnya diharapkan bisa melanjutkan kenaikan gagal mengkonfirmasi kelanjutan tersebut dan terbenam ke area negatif. Kekhawatiran investor terhadap tingginya inflasi di Februari ini akibat kenaikan harga minyak dunia membuat IHSG tidak memiliki semangat untuk naik," ujar Reza Priyambada, Managing Research Investment Management Division PT. Asjaya Indosurya Securities.

Setelah terus menerus tertekan, IHSG diprediksi akan mulai membaik mengikuti trend bursa-bursa global. Namun bayangan tingginya harga minyak yang dikhawatirkan menggerus kinerja emiten akan membuat IHSG sulit keluar dari tekanan. IHSG pada perdagangan Jumat (25/2/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.


Bursa Wall Street kemarin membaik seiring surutnya harga minyak setelah sempat menembus level US$ 120 per barel untuk jenis Brent. Daya beli mulai muncul setelah Wall Street mengalami tekanan tiada henti sepanjang pekan ini.

Pada perdagangan Kamis (24/2/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 37,28 poin (0,31%) ke level 12.068,50. Indsks Standard & Poor's 500 juga melemah 1,30 poin (0,10%) ke level 1.306,10 dan Nasdaq naik 14,91 poin (0,55%) ke level 2.737,90.

Bursa Jepang juga sudah membaik. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Jumat akhir pekan ini dengan kenaikan tipis 23,07 poin (0,22%) ke level 10.475,78.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup turun 34 point (-1.01%) 3,439 masih dikarenakan naiknya harga minyak yang menembus $100 per barel menjadi sentimen negatif bagi sejumlah bursa global terutama Indonesia. Mulai keluarnya beberapa laporan keuangan emiten belum dapat mendorong bursa ke zona hijau. Asing pada hari ini tercatat melakukan net sell sebesar Rp190 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah banking dan telecomunication. Secara teknikal IHSG terlihat sudah menembus garis middle bond-nya dan berpotensi untuk melanjutkan pergerakan ke bawah. Pada perdagangan besok IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,372 - 3,514 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. UNSP, ITMG dan BBRI.

Panin Sekuritas:

Kemarin indeks mengalami penurunan sebesar -1,01% didorong oleh kekhawatiran akan merambat naiknya inflasi. Seperti diketahui meroketnya harga minyak mentah dunia dikhawatirkan akan mendorong naiknya harga komoditas yang lain termasuk pangan. Hal ini disambut negatif oleh bursa regional beberapa hari terakhir. Secara teknikal indeks masih bergerak dalam pola konsolidasi. Hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak melemah terbatas. Kisaran support-resistance 3.413-3.3456.

Kresna Sekuritas:

Tekanan jual di saham perbankan mengakibatkan IHSG kembali menguji sup FR23.6% di 3,422. IHSG diperkirakan masih dalam tekanan dengan bergerak di kisaran 3,390-3,460 dengan TINS dan INDF sebagai saham pilihan.

Indosurya Securities:

Pada perdagangan Jumat (25/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.393-3.416 dan resistanca 3.467-3.496. Candle yang sebelumnya telah membentuk pola bullish harami gagal mengkonfirmasikan kenaikan lanjutan dan berakhir dengan munculnya candle menyerupai hammer, namun dengna body yang lebih panjang. Umumnya candle ini mengindikasikan bertahannya kekuatan daya beli untuk mendorong harga ke atas, sementara kekuatan daya jual untuk menekan harga mulai berkurang. Meskipun ada potensi untuk naik, namun sentimen dan persepsi investor masih rendah dan enggan untuk masuk ke pasar karena ketidakpastian kondisi ini. Investor terlihat cenderung wait and see dan kemungkinan switching ke aset-aset lain sementara waktu untuk mengamankan portofolionya. MACD bergerak landai dan terlihat masih tertahan untuk melanjutkan penguatannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Williams's %R dan Stochastic gagal menembus area overbought dan reversal. Cermati saham LSIP, ASII, PGAS dan HRUM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar