Sabtu, 30 Juli 2011

Washington Kesal Pasar tak Panik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saya baru saja mendapat telepon dengan sumber di Capitol Hill, yang telah menghabiskan beberapa hari terakhir mencoba untuk meyakinkan Partai Republik untuk memilih meningkatkan plafon utang.

Dia mengatakan kepada saya bahwa kendala terbesar yang dia hadapi adalah kepuasan pasar. "Sejujurnya, kepanikan kecil akan sangat membantu sekarang," kata sumber tersebut kepada CNBC.

Saat ia menjelaskan, banyak orang di Washington, DC memperkirakan minggu ini akan ditandai dengan kepanikan di pasar. Saham akan terjun. Obligasi akan terpukul. Dolar akan terjadi sesuatu yang dramatis. Dan semua ini akan membantu membujuk anggota parlemen untuk mencapai kesepakatan debt ceiling.

"Kami mengikuti script dari 2008 ketika pasar runtuh setelah TARP gagal, sebuah kondisi yang membuat mereka untuk jatuh. Kami berpikir hal yang sama akan terjadi minggu ini," katanya.

Tapi yang terjadi saat ini malah sebaliknya, pasar terlihat tidak panik dan hanya turun tipis. Penjualan saham hanya turun beberapa persen, tetapi tidak menunjukkan ketakutan yang nyata pada perdagangan. Setiap orang di DC memiliki teori tentang hal ini. Beberapa percaya pasar sedang mengirim pesan bahwa kesepakatan akan selesai. Orang lain berpikir pasar tidak mengerti politik.

Pikirkan tentang hal ini. "Kami hanya mendapat berita buruk tentang pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Jumlah kuartal pertama direvisi menjadi sebuah ketidaksahan. Tetapi pasar pada dasarnya datar saat itu. "Setiap hari kita bangun dan berpikir bahwa saham akan mengirimkan kejutan ke Capitol Hill Dan setiap hari ada," kata sumber. Dia masih terus memperkirakan akan terjadi panik jual di pasar saat itu. "Kondisi ini akan membuat seua orang untuk bisa bersama-sama memikirkannya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar