Jumat, 13 Januari 2012

Mata uang regional kembali perkasa untuk minggu yang kedua

Mata uang regional kembali perkasa untuk minggu yang kedua
SINGAPURA. Mata uang Asia mencatatkan kenaikan untuk minggu kedua. Hal itu tercermin pada the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang Asia terhadap dollar AS, di luar yen Jepang. Pada pukul 11.19 waktu Singapura, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar naik 0,3% dibanding pekan lalu menjadi 115,54.

Sementara itu, rupe India menguat 2,2% di sepanjang pekan ini menjadi 51,5837 per dollar di Mumbai. Pada periode yang sama, won Korea Selatan menguat 1% menjadi 1.151,50, peso Filipina menguat 0,7% menjadi 43,830, dan ringgit Malaysia menguat 0,4% menjadi 3,1325.

Sejumlah sentimen positif memang mempengaruhi pergerakan mata uang regional pagi ini. Salah satunya, upaya pimpinan Eropa dalam mengatasi krisis utangnya sudah membuahkan hasil. Kondisi itu mendongkrak sentimen investor dalam memburu aset-aset berisiko seperti aset emerging market.

"Penguatan mata uang Asia terjadi seiring sentimen positif dan stabilitas di Eropa. Data ekonomi AS dalam beberapa bulan belakangan juga turut menyokong risiko sentimen aset-aset emerging market," papar Roy Teo, currency strategist ABN Amro Private Bank di Singapura.

Sekadar tambahan informasi, pada pekan ini, Spanyol dan Italia menjual obligasi untuk kali pertama di tahun 2012. Kemarin, biaya pinjaman utang dua negara ini menciut seiring langkah mereka menerbitkan obligasi dengan nilai total mencapai 22 miliar euro atau setara US$ 28,2 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar