Jumat, 03 Februari 2012

IHSG Terbatas, Lirik Peluang di Saham Properti

INILAH.COM, Jakarta – Perdagangan saham pada Jumat (3/2) diperkirakan akan bergerak terbatas. Namun, ada peluang pada saham properti.

Nico Omer Jonkheere dari Valbury Asia Securities mengatakan momentum bullish indeks di bursa global dan IHSG sudah terbatas. Sehingga di jangka pendek , koreksi berpeluang kembali terjadi, “Apalagi level 4030 resistant kuat belum juga mampu ditembus,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Ia menilai, indikasi market jenuh beli juga terlihat pada aktivitas trading yang tinggi di saham-saham second dan third liner. Tapi, investor juga perlu waspada penuh terhadap posisi jenuh beli saham-saham blue chip dan big cap, “Terutama karena tekanan jual masih akan berlanjut di big cap,”imbuhnya.

Meskipun data manufaktur di negara-negara maju mengalami kenaikan, namun Nico menilai hal ini belum menunjukkan ekonomi mulai ekspansi. Resesi ekonomi dipastikan terjadi di Eropa dan Inggris karena pertumbuhan minus masih akan terjadi di kuartal pertama 2012.
“Itu berarti dua kuartal berturut-turut ekonomi Eropa dan Inggris tumbuh negatif dan secara teknikal sudah masuk resesi,”paparnya.

AS sendiri meski angka manufaktur naik, namun PDB-nya hanya 2,8%. Ini pun lebih banyak karena faktor inventory bukan sales (ekspor),”Situasi ini berarti, masih akan sulit memacu pertumbuhan ekonominya karena riil income masyarakat yang turun,”katanya.

Di tengah situasi ini, Nico melihat ada peluang pada sahan properti. Pilihannya adalah Wijaya Karya (WIKA), Adhi Karya (ADHI), Total Bangun Persada (TOTL), Alam Sutera Realty (ASRI),”Rekomendasi beli pada emiten-emiten ini,”tutupnya. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar