Selasa, 21 Februari 2012

Kesempatan Trading di Tengah Koreksi

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (21/2) berpeluang terkoreksi. Pelaku pasar sebaiknya melakukan trading.

Nico Omer Jonckheere dari Valbury Asia Securities mengatakan, tren masih tetap bearish untuk IHSG hari ini. Reaksi investor tidak akan memicu harga saham naik tinggi, karena sebagian ekspektasi bailout Yunani dan pemangkasan GWM di China sudah terefleksi pada kenaikan indeks.

“Dow Jones sudah mendekati resistant 13.000 dan IHSG juga sudah mendekati 4.000 lagi,”katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, koreksi masih berpotensi terjadi, meskipun kemungkinan besar Yunani selamat dari default dan bank sentral China kembali menurunkan GWM rasio perbankan, yang mengindikasikan China fokus untuk memacu pertumbuhan lagi.

Pasalnya, dibalik kesepakatan Eropa untuk meluncurkan paket bantuan kedua untuk Yunani, masih ada risiko di jangka panjang. “Karena penyelamatan ini hanya untuk antisipasi bond repayment Maret nanti,” paparnya.

Strategi bailout Yunani juga masih berupa 'buying time', karena di Eropa masih antri penyelamatan Italia, Spanyol, Portugal, dan perbankan yang harus dipasok terus likuiditasnya.“Sementara China, pelonggaran likuiditas di tengah inflasi yang tetap tinggi berisiko memicu bubble komoditas,” ujarnya.

Nico menambahkan, momentum ini akan lebih banyak dimanfaatkan oleh short term trader daripada investor yang menilai valuasi saham masih tinggi.

Ia pun merekomendasikan investor untuk tetap dalam posisi cash, sementara yang masih memiliki portofolio saham agar memanfaatkan kenaikan indeks untuk realisasi gain atau mengurangi loss- cut loss.

Di sisi lain, pengamat pasar modal Willy Sanjayamelihat IHSG berpeluang menembus 4000, “Hal ini dipicu oleh saham sektor perbankan yang sudah oversold,”ujarnya.

Trading dinilai menjadi menarik, karena pemangkasan GWM di China memberi dampak pada kepercayaan investor, bahwa ada pasokan likuiditas baru di sektor keuangan. “Di tengah ketidakpastian Eropa dan belum pulihnya ekonomi AS, momentum-momentum ini lumayan membuat pasar berfluktuasi,”paparnya.

Willy pun merekomendasikan trading buy untuk saham-saham, salah satunya BBKP. Ia menilai, broker asing melakukan akumulasi cukup massive, ketika saham perbankan unggulan mengalami tekanan.

“BBKP juga ditopang oleh perfoma laporan keuangan 2011 yang bagus, NIM relatif tinggi karena pertumbuhan kredit masih bisa tinggi,”ucapnya.

Saham lain yang disarankan adalah Clipan Finance Indonesia (CFIN), Laguna Cipta Griya (LCGP), Astra International (ASII) dan Energi Mega Persada (ENRG),”Rekomendasi trading buy untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Senin (20/2), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat tipis 3,7 poin atau 0,095 ke 3.980,25. Volume perdagangan mencapai 3,9 miliar saham senilai Rp3,3 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 137 saham melemah, 99 saham naik dan 102 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp180,9 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,8 triliun dan penjualan asing Rp1,6 triliun. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar