Selasa, 21 Februari 2012

Krisis Yunani Ada Titik Cerah, IHSG Sempat Senggol Level 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 4.000 setelah melaju 22 poin. Harapan segera usainya krisis utang Yunani pasca bailout 130 miliar euro menjadi sentimen positif di pasar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 9.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.050 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 5,480 poin (0,14%) ke level 3.985,733 sambil menanti perkembangan dana talangan Yunani. Investor masih lakukan aksi tunggu sambil memburu saham-saham murah.

Indeks terus bergerak ke atas tak lama setelah pembukaan perdagangan pagi tadi, dan sempat berhenti di posisi tertingginya di 4.008,227. Aksi beli banyak dilakukan terhadap saham-saham lapis dua.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 18,342 poin (0,46%) ke level 3.998,595 menjadi bursa yang menguat paling tinggi di Asia. Sentimen positif dana talangan Yunani membuat investor makin pede.

Indeks berhasil bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan sesi sore. Aksi beli terus terjadi di saham-saham berbasis perdagangan dan komoditas.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (21/2/2012), IHSG ditutup melaju 22,698 poin (0,57%) ke level 4.002,951. Indeks LQ 45 ditutup naik 2,404 poin (0,35%) ke level 696,427.

Uni Eropa sudah menyatakan sepakat untuk memberikan dana talangan senilai 130 miliar euro kepada Yunani. Namun, banyak analis menilai ini baru langkah awal dalam penanggulangan krisis.

Meski demikian, tetap saja kabar positif tersebut memberi sentimen yang segar kepada para pelaku pasar. Namun aksi beli tidak terlalu banyak karena kabar tersebut sudah diprediksi sebelumnya sehingga aksi beli sudah terjadi sejak pekan lalu.

Saham-saham perdagangan punya andil besar dalam penguatan indeks kali ini, indeks sektornya menguat hingga lebih dari dua persen. Penguatan juga dibantu saham-saham berbasis komoditas yang terbantu oleh kenaikan harga komoditas dunia.

Aksi beli banyak dilakukan investor asing, para pemodal lokal pun tak mau ketinggalan. Beberapa saham masih terkena ambil untung seperti di sektor industri dasar, aneka industri, konsumer, dan manufaktur.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.222 kali pada volume 4,935 miliar lembar saham senilai Rp 4,676 triliun. Sebanyak 129 saham naik, sisanya 80 saham turun, dan 109 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional terlambat merespon disepakatinya dana talangan Yunani, sempat kompak jatuh ke zona merah. Namun, sore ini mayoritas balik arah ke zona hijau, hanya bursa saham Jepang yang ketinggalan.

Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 17,83 poin (0,75%) ke level 2.381,43.
  • Indeks Hang Seng naik 53,93 poin (0,25%) ke level 21.478,72.
  • Indeks Nikkei 225 turun 22,07 poin (0,23%) ke level 9.463,02.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,06 poin (0,07%) ke level 3.023,25.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Hero Supermarket (HERO) naik Rp 2.500 ke Rp 18.500, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.150 ke Rp 12.950, Petrosea (PTRO) naik Rp 1.100 ke Rp 39.500, dan Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 600 ke Rp 4.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 17.050, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 43.050, Unilever (UNVR) turun Rp 300 ke Rp 19.400, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 250 ke Rp 2.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar