Selasa, 21 Februari 2012

Peluang Bailout Yunani 70%, Rupiah Bangkit

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Senin (20/2) ditutup menguat 25 poin (0,27%) ke level 9.000/9.010 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 9.025/9.035.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini seiring dengan penguatan mata uang regional termasuk euro. Semua mata uang regional diekspektasikan menunjukkan kinerja yang baik dibandingkan dolar AS.

Pasalnya, para investor menunggu berita positif dari Yunani seiring pertemuan para Menteri Keuangan Uni Eropa di Brussel hari ini. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.993 setelah mencapai level terlemahnya 9.040 per dolar dari posisi pembukaan 9.026,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (20/2).

Menurut Christian, Yunani sudah semakin dekat dengan pengamanan paket penyelamatan tahap kedua senilai 130 miliar euro yang diekspektasikan bakal ditandatangani malam ini. "Probabilitasnya saat ini sudah mencapai 70% berdasarkan konsensus berbagai ekonom di Uni Eropa," ujarnya.

Persetujuan bailout itu, lanjutnya, juga akan diikuti dengan penawaran tender untuk keterlibatan sektor swasta dalam bailout pada Rabu (22/2). "Karena itu, secara keseluruhan rupiah menanjak," papar Christian.

Di sisi lain, kata dia, para menteri keuangan juga membatalkan pinjaman sementara senilai 14,5 miliar euro untuk utang yang jatuh tempo pada 12 Maret 2012. "Mereka lebih memilih mempertimbangkan total bailout sebesar 130 miliar euro," ucapnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,20% ke 79,28 dari sebelumnya 79,45. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,3195 dari sebelumnya US$1,3151 per euro," imbuh Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar