Selasa, 21 Februari 2012

Jelang sore, bursa Asia dilanda aksi jual

Jelang sore, bursa Asia dilanda aksi jual
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan pada bursa Asia dilanda aksi jual. Alhasil, indeks acuan di kawasan regional ini turun dari level tertingginya dalam enam bulan terakhir.

Pada pukul 16.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 127,67. Dalam setiap lima saham yang turun, terdapat empat saham yang naik. Kemarin, indeks acuan Asia ini ditutup di level tertinggi sejak 4 Agustus lalu.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,2%, indeks S&P/ASX 200 naik 0,8%, dan indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan setelah naik 0,3%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Korean Air Lines Co yang turun 6,4%, China Petroleum & Chemical Corp turun 1,6%, dan National Australia Bank Ltd yang naik 1%.

Penurunan bursa Asia sore ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya, lonjakan harga minyak dunia ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Hal ini akan mengancam pemangkasan anggaran belanja konsumen dan mendorong laju inflasi. Padahal, ada sentimen positif yang datang dari Eropa, di mana para pimpinan Eropa menyetujui penggelontoran dana bailout tahap dua kepada Yunani.

"Kesepakatan Eropa sebenarnya menrupakan sentimen positif bagi pergerakan pasar. Namun, muncul kecemasan yang lainnya yakni kenaikan harga minyak. Sehingga, pasar saham Asia saat ini lebih didominasi ketidakpastian yang terjadi ke depan," urai Ayako Sera, market strategist Sumitomi Trust & Banking Co.

Catatan saja, harga kontrak minyak ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Pada pukul 15.00 waktu Singapura, harga minyak berada di posisi US$ 104,91 sebarel. Pemicunya, kesepakatan Eropa akan mendongkrak tingkat permintaan minyak dan pihak Barat menekan suplai minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar