Senin, 14 Maret 2011

Grup Bakrie berpeluang menguasai Newmont

JAKARTA. Akhir Maret ini merupakan tenggat akhir bagi pemerintah pusat menentukan sikap soal pembelian jatah terakhir saham divestasi saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 7%. Naga-naganya, saham tersebut akan jatuh ke pangkuan PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan kongsi anak usaha Grup Bakrie dan tiga pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat.

Pemerintah sudah menawarkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar mengajukan penawaran. Nyatanya, sampai detik terakhir, tak satu pun BUMN yang tertarik membeli saham senilai US$ 271,6 juta itu. Maka itu, "Saya kembalikan lagi rencana pembelian ini ke menteri Keuangan," tandas Menteri BUMN Mustafa Abubakar, akhir pekan lalu.

Sikap menyerah BUMN ini tentu saja memperbesar peluang Grup Bakrie menambah lagi porsi kepemilikan di Newmont. Secara tak langsung, kini Grup Bakrie menguasai 24% saham Newmont. Jika berhasil memborong lagi porsi terakhir jatah divestasi, perusahaan ini akan menguasai 31% saham Newmont.

Grup Bakrie masuk Newmont lewat PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), induk usaha Multicapital. Multicapital berkongsi dengan PT Daerah Maju Bersaing membentuk Multi Daerah Bersaing. Daerah Maju Bersaing adalah perusahaan milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, serta Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.

Komisaris Multi Daerah Bersaing, Heryadi Rachmat mengaku sudah siap membeli sisa saham divestasi Newmont. "Minggu ini kami juga bisa menghadap Menteri Keuangan karena sudah ada uangnya," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (13/3).
Yuanita Rohali, Direktur Keuangan Bumi Resources Mineral juga menyatakan, jika pemerintah pusat tak jadi membeli, mereka akan mengambil kendali di Newmont.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar