Senin, 14 Maret 2011

IHSG Kena Imbas Jatuhnya Bursa Jepang


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu bergerak cukup fluktuatif. Namun IHSG terpangkas cukup dalam pada akhir pekan seiring banyaknya sentimen negatif, mulai dari belum surutnya krisis di Timur Tengah hingga tsunami yang melanda Jepang.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
Senin (7/3/2011), IHSG menguat 18,814 poin (0,53%) ke level 3.561,717.
Selasa (8/3/2011), IHSG menguat 18,597 poin (0,52%) ke level 3.580,314
Rabu (9/3/2011), IHSG bertambah 18,361 poin (0,51%) ke level 3.598,675.
Kamis (10/3/2011), IHSG melemah 11,027 poin (0,31%) ke level 3.587,648.
Jumat (11/3/2011), IHSG turun 45,420 poin (1,27%) ke level 3.542,228.

"IHSG masih terkena aksi jual di akhir pekan. Secara tidak terduga, terjadi bencana alam di Jepang dan langsung berimbas pada pelemahan regional, termasuk Indonesia. Di akhir sesi, IHSG sempat menguat dan berakhir di level 3.542,23," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management (ISAM).

Anjloknya bursa Jepang akan menjadi sentimen negatif yang menggerus penguatan IHSG. Pada perdagangan Senin (14/3/2011), IHSG diprediksi akan bergerak di teritori negatif.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu berhasil keluar dari tekanan dampak tsunami Jepang. Pada perdagangan Jumat (11/3/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 59,79 poin (0,5%) ke level 12.044,4. Indeks Nasdaw juga naik 14,59 poin (0,54%) ke level 2.715,61. Untuk indeks S&P 500 juga naik 9,17 poin (0,71%) ke level 1.304,28.

Bursa Tokyo mengawali perdagangan Senin ini dengan kemerosotan tajam. Indeks Nikkei-225 dibuka merosot 540,39 (5%) ke level 9.714.04.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG pada jumat minggu lalu (11/3) ditutup turun 45 point (-1.27%) ke level 3,542.23 menyusul kekhawatiran mengenai krisis politik di Timur Tengah yang sudah mulai menyebar ke Arab Saudi serta gempa besar dan Tsunami yang terjadi Jepang. Asing kemarin (11/3) tercatat melakukan net sell sebesar Rp 295.26 milliar. Dimana sektor yang paling banyak dijual oleh asing adalah sektor perbankan sebesar Rp 89 miliar, sektor plantation Rp 73 miliar, dan sektor batubara sebesar Rp 45 miliar. Secara teknikal, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksinya melihat indicator stochastic masih bergerak down trend di area overbought dan RSI masih bergerak down trend. Pada perdagangan hari ini (14/3), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,475-3,568 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, INTP, dan UNVR.

Kresna Sekuritas:

Data ekonomi Asia yang dibawah ekspektasi mendorong tekanan jual yang secara merata pada saham unggulan. Stochastic yang masih dalam tren turun membuat JCI diperkirakan masih akan tertekan. Penutupan di bawah level 3530 mengkonfrimasi perubahan tren jangka pendek. Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3500-3560 dengan TLKM dan MEDC sebagai saham pilihan.

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (11/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.473-3.507 dan resistance 3.582-3.621. Kekuatan daya jual dalam menurunkan harga masih besar namun, kekuatan daya beli berusaha menahannya yang terlihat dari terbentuknya candle yang tidak membentuk black marubozu . Posisi ini membawa IHSG kembali ke awal Maret 2011 atau sama seperti pada pertengahan Januari 2011 dimana terjadi penurunan. Candle sedang menyesuaikan posisinya setelah upper bollinger band tersentuh. MACD mulai tertahan pergerakannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic berada di atas area overbought dan mulai sedang reversal. Meski penurunan ini sementara namun, persepsi terhadap bencana di Jepang masih menyelimuti IHSG. Kemungkinan ada baiknya investor beralih sementara ke saham-saham local oriented dan menghindari saham-saham yang berhubungan langsung dengan produk-produk Jepang. Selain itu, juga cermati rilis laporan keuangan emiten.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar