Senin, 18 April 2011

Permintaan Baja Naik, Saham KRAS Dikerek ke Rp 1.500?


Meningkatnya permintaan membuat harga baja dunia naik cukup tinggi, atas sentimen itu sejumlah bandar dikabarkan akan mengerek harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ke level Rp 1.500 per lembar.

Menurut data Bloomberg, baja canai panas atau hot rolled coil di New York Mercantile Exchange sudah naik 24,4% dibanding harga awal tahun. Menurut salah satu pelaku pasar, sentimen itu akan membuat kinerja KRAS naik di tahun ini.

"Kenaikan harga dan permintaan yang tinggi akan baja diperkirakan akan memperbesar laba KRAS," kata si pelaku pasar tersebut, Senin (18/4/2011).

Permintaan yang tinggi itu diantaranya datang dari Hyundai Heavy Industries Co, pembeli terbesar di dunia plat baja yang berencana untuk meningkatkan penggunaan bahan baku 14% tahun ini, bersama dengan tingginya permintaan kapal kontainer dan konstruksi kapal tanker minyak.

"Selain itu KRAS menanti proyek-proyek besar dari Nippon Steel yang makin lama makin erat menggandeng KRAS sebagai mitranya, dan beberapa proyek lokal di bidang agrikultur dan infrastruktur lainnya," katanya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat KRAS akan bekerjasama dengan Nippon Steel untuk research and development konstruksi bangunan tahan gempa, baik design maupun material bahan. Baja dipergunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi bangunan tahan gempa karena tingkat kekuatan dan elastisitas tinggi.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.55 waktu JATS, saham KRAS naik 10 poin (0,84%) ke level 1.200 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 11.403 kali dengan volume 295.165 lot senilai Rp 177,878 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar