Minggu, 08 Mei 2011

ISSI Dapat Jadi Acuan untuk Fund Manager

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indonesia Syariah Stock Index dapat dijadikan acuan untuk investor berbasis syariah. Peluncuran indeks saham syariah ini pun dapat meningkatkan investor pasar modal.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, apabila saham semakin banyak masuk ke indeks akan membuat indeks saham semakin banyak. Indeks ini bisa dijadikan acuan untuk investor berbasis syariah. Sebelumnya, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) telah menetapkan 214 saham masuk ke dalam daftar efek syariah. Saham itu pun ditempatkan dalam indeks syariah atau Indonesia Syariah Stock Indeks (ISSI). "Dengan masuknya 214 saham ke dalam daftar efek syariah membuat investor semakin ngeh dengan saham syariah apa saja sehingga bisa tingkatkan investor ke pasar modal," tambah Satrio saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (6/5) kemarin.

Hal senada dikatakan Analis Senior PT HD Capital Tbk Yuganur Wijdanarko. Yuganur menuturkan, kehadiran Indonesia Syariah Stock Indeks dapat berdampak positif untuk pasar modal. Indeks saham ini juga dapatmengakomodasi para pelaku pasar khususnya fund manager untuk sebagai acuan saham lapis kedua. Menurut Yuganur, indeks saham ini berisi saham lapis kedua dan berkapitalisasi kecil sehingga menarik investor untuk melihat saham yang memiliki pertumbuhan besar. Hal itu pun dapat meningkatkan likuiditas saham.

Di sisi lain Satrio mengingkatkan, sebuah indeks saham dapat dipakai sebagai acuan tergantung dari sosialisasi agar pelaku pasar modal mengentahhui Indonesia Syariah Stock Indeks. Apabila indeks syariah ini tidak dipopulerkan dengan baik maka akan ditinggalkan oleh pelaku pasar. Satrio mengharapkan, media berbasis syariah dapat turut mempopulerkan Indonesia Syariah Stock Indeks ini. Hal ini dilakukan agar Indonesia Syariah Stock Indeks dapat dijadikan acuan pelaku pasar.

Indeks saham untuk melihat keadaan pasar saham secara keseluruhan mau naik atau turun. Sebelumnya BEI telah meluncurkan Jakarta Islamix Indeks dengan jumlah saham skeitar 30 saham. Jakarta Islamix Indeks pun akan menjadi bagian dari Indonesia Syariah Stock Indeks (ISSI).

Seperti diketahui, nilai kapitalisasi 214 saham yang masuk Indonesia Syariah Stock Indeks senilai Rp1.804 tirliun atau 43,6% dari total kapitalisasi pasar modal yang saat ini mencapai Rp3.405 triliun. Dalam menetapkan saham-saham syariah ini, DSN MUI menetapkan 3 syarat utama, yaitu pertama, emiten yang tercatat harus menjalankan usaha mereka dengan prinsip syariah. Kedua, emiten memiliki rasio modal non halal terhadap kewajiban (non halal debt ratio) tidak lebih dari 82%. Ketiga, emiten yang ingin masuk DES juga harus memiliki rasio pendapatan non halal tidak lebih dari 10% dari total pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar