Minggu, 08 Mei 2011

Kuartal I, Industri Baja Tumbuh 18%

Ilustrasi
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ansari Bukhari mengatakan, sektor logam dasar, besi, dan baja pada triwulan I-2011 bertumbuh hingga 18,22 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2010 yang justru negatif 0,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Ansari, industri baja bertumbuh pesat karena adanya investasi-investasi baru yang masuk ke Indonesia. Pertumbuhan industi baja tersebut, kata dia, merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah dan diharapkan bisa terus meningkat. Hal itu, ujarnya, seiring dengan adanya upaya pengamanan pasar dalam negeri yang terus diupayakan oleh Kemenperin.

"Mengamankan dari dari serbuan impor baja asal China yang sangat merugikan produsen di dalam negeri,” kata Anshari di Jakarta akhir pekan lalu.

Dihubungi terpisah, Co Chairman The Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Ismail Mandry mengatakan, peningkatan konsumsi baja nasional terjadi karena beberapa produsen asal China telah merelokasi pabriknya ke Indonesia. Selain itu, menurutnya, program percepatan pembangunan infrastruktur juga mendorong mendorong peningkatan produksi baja.

“Pelaku usaha dari China banyak yang memindahkan pabriknya ke Indonesia. Menyusul larangan dari pemerintah China agar produsen baja skala kecil tidak lagi memproduksi. Konsumsi baja nasional juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan baja untuk membangun infrastruktur di dalam negeri,” kata Ismail.

Ismail menjelaskan, konsumsi baja untuk kategori long product yang biasa digunakan pada besi ton bakal mencapai 3-4 juta ton pada 2011. “Tahun ini ada peningkatan konsumsi baja jenis long product sekitar 500.000 ton dari tahun lalu yang sebesar 2,5 juta ton,”tuturnya.

Sementara itu, Ismail berharap, adanya jaminan ketersediaan pasokan gas yang saat ini masih menghambat proses produksi baja. “Hingga saat ini, pasokan gas selalu tidak menentu dan merugikan produsen baja. Pelaku usaha di sektor baja mengharapkan pasokan gas tidak terhambat. Konsumsi baja yang terus meningkat akan meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur,” tandas Ismail.
(Sandra Karina/Koran SI/wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar