Kamis, 02 Juni 2011

Data Ekonomi Buruk Bikin Lesu Wall Street


New York - Bursa Wall Street mengakhiri penguatannya yang sudah terjadi selama 4 hari berturut-turut, dengan penurunan terburuk sejak Agustus. Pelemahan saham diprediksi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan karena akan menghadapi tanda-tanda pemulihan ekonomi yang memudar.

Seluruh 10 sektor Standard & Poor's berakhir melemah lebih dari 1% dan 30 saham di sektor industri Dow Jones terpangkas. Saham sektor perbankan mencatat penurunan terbesar karena adanya laporan perekonomian yang mencatatkan gambaran sektor tenaga kerja dan manufaktur yang kelabu.

Pada perdagangan Rabu (1/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 279,42 poin (2,22%) ke level 12.290,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 30,66 poin (2,28%) ke level 1.314,54 dan Nasdaq melemah 66,11 poin (2,33%) ke level 2.769,19.

"Saya memperkirakan indeks S&P bisa berada di level 1.331 or 1.324. Tapi faktanya adalah kita telah bergerak lebih dalam ke mode korektif, sehingga menempatkan kita di sisi itu untuk Jumat," ujar Roger Volz, direktur BGC Financial seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2011).

Indeks sektor finansial S&P merosot 3,5% dengan JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp menjadi penyeret pelemahan terbesar. Saham JPMorgan merosot 3,4%, Bank of America turun 4,3%. Sejumlah hedge fund terlihat menjual sektor-sektor perbankan.

Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Beberapa bank memangkas proyeksinya untuk laporan non-farm payroll yang akan dirilis Departemen Tenaga Kerja pada Jumat.

"Angka ADP menunjukkan kita akan melihat laporan payroll yang lemah pada Jumat. Dan sangat mungkin orang-orang akan memangkas proyeksi PDB. Kita mungkin akan melihat tambahan kontraksi ekonomi," ujar Tim Speiss, head of personal wealth EisnerAmper.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 8,36 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

http://www.detikfinance.com/read/2011/06/02/091806/1652302/6/data-ekonomi-buruk-bikin-lesu-wall-street?f9911023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar