Rabu, 29 Juni 2011

Inilah Skenario Terburuk Krisis Utang Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Parleman Yunani mem-voting penghematan fiskal pada Rabu (29/6) dan Kamis (30/6). Jika gagal, negeri Para Dewa itu bakal memicu krisis finansial global seperti Lehman Brothers pada 2008.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, jika Parlemen Yunani tidak menyetujui voting penghematan fiskalpada Rabu (29/6) dan Kamis (30/6) akan berakibat fatal.Secara global, akan memicu krisis keuangan dunia seperti yang dimotori lembaga finansial Lehman Brothers pada 2008dan bagi Yunani sendiri akan menimbulkan akibat yang tidak bisa ditanggung oleh masyarakatnya.

Indonesia pun, lanjut Firman, akan merasakan efek negatifnya dan rupiah akan melemah signifikandari level saat ini 8.612 saat ini. Rupiah berpotensi melemah ke level 8.690 yang merupakan level terlemah 26 April 2011. "Pelemahan berikutnya ke level 8.720, angka terlemah rupiah pada 29 Maret 2011 dan 8.800 harga terlemah 16 Maret 2011,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (29/6).

Asal tahu saja, Parlemen Yunani melakukan voting penghematan fiskal sebagai syarat untuk mendapatkan bailout. Pada Rabu (29/6) parlemean akan mem-voting pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak. Lalu, pada Kamis (30/6) parlemen akan mem-voting penjualan beberapa aset negara dan pos-pos mana saja yang akan di-bailout.

Firman menegaskan, pasar akan menyaksikan pelemahan rupiah dalam waktu yang sangat cepat. Tapi, hal itu tidak akan berpengaruh lama karena ekonomi Indonesia cukup tahan dari pengarurh eksternal. Efek negatifnya seharusnya terbatas karena secara fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat.

Apalagi, imbuhnya, BI juga tidak akan tinggal diam. Namun, intervensi BI tidak akan berhasil meredam kepanikan pasar mengingat porsi investor global sangat besar di Indonesia sekitar 30%di pasar obligasi. "Kalau keluar sekali banyak akan sangat terasabaik di pasar uang maupun pasar modal," ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, jika voting Rabu (29/6) gagal mencapai kesepakatan, Uni Eropa akan memberikan toleransi hingga awal Juli 2011. Jika awal Juli tidak terlihat kesatuan pandangan dalam Parlemen Yunani sendiri, Uni Eropa tidak akan mau mengurus Yunani lagi.

Sementara itu, dikatakan Firman, untuk keluar dari zoan Eropa merupakan langkah terakhir bagi Yunani. Sebab, dampaknya tidak akan bisa ditanggung oleh masyarakat Yunani sendiri dan berimbas negatif bagi dunia. "Ini adalah skenario terburuknya," ungkap Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar