Jumat, 30 Desember 2011

'Efek Januari', Siapkan Saham Perbankan & Properti

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada Jumat (30/12) diprediksikan tertunda kenaikannya, meski ada indikasi terjadi January effect. Beli saham perbankan dan properti berikut, untuk dijual pada Januari mendatang.

Analis pasar modal HD Capital Yuganur Wijanarko memprediksikan, window dressing kemungkinan besar sudah tak terjadi lagi. Namun ada indikasi besar akan terjadi January effect yang berarti penundaan kenaikan bursa saham domestik.

“Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertunda karena tidak terjadi window dressing akhir tahun yang maksimal,” ujarnya, kepada INILAH.COM.

Terutama lanjut Yuganur, biasanya karena fund manager atau investor institusi sudah mulai masuk lagi ke pasar dan menyusun portfolio baru. Di dalam portfolio tersebut termasuk saham-saham Indonesia.

“Bobotnya bisa meningkat karena rating investment grade dan kinerja kuartal empat yang baik,” tutur Yuganur.

Pada hari terakhir perdagangan ini, IHSG dijaga agar tidak terkoreksi terlalu dalam. Sehingga support terlihat kuat di level 3.750. Pada 2012, jika IHSG bertahan dalam rentang 3.750-3.830, maka bisa menembus level 4.000.

“Ini bisa terjadi, bersamaan dengan January effect,” lanjutnya.

Untuk mempertahankan pasar, akan difokuskan pada saham-saham berkapitalisasi besar seperti Astra International (ASII) yang akan menjadi semacam window dressing skala kecil. Dengan tujuan untuk mempertahankan pasar, bukan mempercantik portfolio.

Dalam kondisi seperti ini, Yuganur merekomendasikan saham perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Serta sektor properti Alam Sutera (ASRI), Bukit Sentul (BKSL) dan Bakrieland (ELTY).

“Beli saham-saham di atas, untuk dijual kembali pada Januari,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar