Jumat, 30 Desember 2011

IHSG ditutup naik 3,2% selama tahun 2011

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memberikan hadiah manis di akhir tahun 2011. Di hari terakhir transaksi tahun ini, Jumat (30/12) indeks ditutup menguat 13,22 poin atau 0,35% ke Rp 3.821,99.

Volume transaksi hari ini tercatat sebanyak 5,48 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,78 triliun dan frekuensi 76.612 saham.

Hari ini, sektor basic industry masih memimpin kenaikan karena berhasil maju 1,73%, kemudian disusul saham consumer goods 0,90% dan manufaktur 0,72%.

Sektor penggerus indeks terbesar adalah agrikultur yang amblas 1,18% dan infrastruktur yang tenggelam 0,29%.

Meski ditutup tipis dari sehari sebelumnya, secara hitungan year to date (ytd) indeks berhasil lompat 3,2% dari posisi akhir tahun lalu. IHSG mencatat rekor tertinggi di titik 4.193,44 pada 1 Agustus dan berada di level terendah 3.269,45 pada 4 Oktober.

Awalnya, banyak analis yang memprediksi indeks akan tutup di atas 4.000 bahkan menyentuh 4.500. Namun, krisis keuangan global yang terjadi, terutama Eropa terpaksa mengikis harapan. Indeks justru terengah-engah di posisi 3.700-3.800.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia melihat, pergerakan IHSG tahun ini bisa dikatakan mendatar atau flat. Selama satu tahun ini, 25 emiten berhasil menjadi penghuni baru lantai bursa. Ini merupakan rekor terbesar selama satu dekade terakhir. Dalam periode yang sama, lima emiten memilih hengkang.

Meski rekor dalam jumlah, total emisi IPO tahun ini cuma Rp 19,63 triliun, anjlok 51,2% dari emisi 2010 sebesar Rp 29,69 triliun. Beberapa emiten bahkan merevisi target IPO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar