Selasa, 27 Desember 2011

Resesi Swiss Hantui Laju Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (27/12) diprediksi menguat tipis. Pasar merespon Monetary Policy Minutes Bank Sentral Jepang (BoJ).

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini karena pagi ini, ada data Monetary Policy Minutes Bank Sentral Jepang (BoJ) sehingga bisa memberikan sedikit sentimen positif. Pasalnya, Bank of Japan (BoJ) sudah berkomitmen untuk tetap menegaskan menopang perekonomian negeri sakura itu.

Tapi, lanjut Firman, rupiah tidak akan mengalami pergerakan berarti karena faktor libur Natal 2011. "Karena itu, rupiah akan bergerak sideways dengan kecenderung menguat (tipis) dalam kisaran 9.000-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, dia menegaskan, perdagangan Selasa (27/12) masih akan sepi karena yang buka baru pasar Jepang, Korea, dan Swiss. "Karena itu, seharusnya rupiah bergerak sideways," ujarnya.

Apalagi, pasar juga mencemaskan kondisi Eropa yang masih dibayangi ancaman pemangkasan peringkat kredit. "Pada saat yang sama, siang hari ini akan dirilis juga Indeks Konsumsi Swiss versi UBS yang diperkirakan melambat dari data sebelumnya -5,8%," ungkapnya.

Data tersebut, lanjut Firman, sudah diperkirakan semakin memburuk. Sebab, Swiss tengah dibayangi ancaman resesi seiring memburuknya ekonomi di Eropa dan berlanjutnya penguatan mata uang franc Swiss sehingga mengancam performa ekspor.

Memang, kata Firman, nilai franc Swiss sudah dipatok terhadap euro. Tapi, menurut pengusaha Swiss dan pemerintah, nilai tukar Swiss terlampau kuat. "Kalau kita lihat pada chart-nya, franc Swiss stabil di level penguatannya meski bukan di level rekor-nya, tapi masih lebih tinggi dibandingkan pembukaan tahun 2011," timpalnya.

Di atas semua itu, Firman menegaskan, dalam sitausi market yang mayoritas masih libur, apapun data yang keluar akan jadi petunjuk pasar untuk trading. "Itulah faktor-faktor yang berpengaruh pada laju rupiah Selasa ini," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (23/12) ditutup menguat 10 poin (0,11%) ke level Rp9.050/9.060 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar