Rabu, 08 Februari 2012

Aturan Rekening Efek Picu Forced Sell

INILAH.COM, Jakarta – Aturan baru Bapepam LK, pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek dinilai jadi pemicu utama koreksi IHSG. Betapa tidak, aturan itu memicu forced sell.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan hal itu. Menurutnya, pelemahan indeks dipicu oleh masalah teknis yakni pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek. Hal ini berpengauh pada berkurangnya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) broker-broker.

Aturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu berlaku per 1 Februari 2012. “Faktor ini memicu sebagian nasabah untuk forced sell seiring perubahan margin dan sebagainya. Itulah yang membuat market bergerak minus dalam dua hari terakhir,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (7/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 19,34 poin (0,49%) ke level 3.955,452 dengan intraday tertinggi 3.986,37 dan terendah 3.929,637. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,60 poin (0,52%) ke level 690,232.

IHSG melemah ke level 3.955, bagaimana Anda memperkirakan arah IHSG Rabu (8/2) ini?
Indeks saham domestik melemah dalam dua hari terakhir. Padahal, bursa regional tidak menunjukkan sinyal bearish. Rabu ini, IHSG berpeluang melemah terbatas, dengan support 3.900 dan resistance kuat masih di level 4.000.

Faktor apa saja yang masih memicu pelemahan IHSG?
Pelemahan indeks dipicu oleh masalah teknis yakni pemisahan rekening nasabah dengan perusahaan efek. Hal ini berpengauh pada berkurangnya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) broker-broker. Aturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu berlaku per 1 Februari 2012.

Faktor ini memicu sebagian nasabah untuk forced sell seiring perubahan margin dan sebagainya. Itulah yang membuat market bergerak minus dalam dua hari terakhir. Nasabah hanya bisa melakukan aksi jual tapi tidak bisa melakukan pembelian saham sampai pemisahan rekening itu settle.

Dari sisi ini saja, tekanan jual IHSG lebih besar daripada tekanan beli. Ini berpengaruh signifikan pada pergerakan IHSG. Apalagi, kebijakan pemisahan rekening efek ini mengubah MKBD masing-masing sekuritas. Setelah rekening dipisahkan, dana nasabah tidak bisa digunakan untuk MKBD sekuritas.

Apa perbedaan signifikan setelah aturan pemisahan rekening itu?
Aset nasabah terpisah dengan sekuritas. Padahal, penentuan MKBD sebelumnya lebih fleksibel dibandingkan sekarang. Pemisahan dana nasabah dengan sekuritas lebih jelas. Memang, dari sisi MKBD tidak mengganggu pergerakan saham, tapi ada MKBD yang harus di-settle. Itulah faktor utama yang membawa pelemahan IHSG.

Hal ini terbukti, dengan koreksi tajam IHSG di tengah bursa regional yang tidak mengalami banyak perubahan (mixed). Jadi, indeks lebih dipicu faktor teknis internal dalam negeri.

Selain faktor teknis rekening dan MKBD?
Selebihnya, pelemahan indeks juga dipicu oleh pergerakan IHSG yang sejak awal tahun menunjukkan kenaikan. Indeks juga mendapat tekanan negatif dari koreksi saham-saham bluechip di sektor perbakan terutama PT Bank Mandiri dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) yang terimbas negatif akibat gagal bayarnya (default) obligasi PT Berlian Laju Tanker (BLTA).

Karena kapitalisasi market kedua bank tersebut besar, berimbas negatif bagi IHSG secara keseluruhan. Apalagi, kemarin net sell asing cukup besar mecapai Rp600 miliar.

Arah trend IHSG sudah berubah?
Trend IHSG saat ini tetap masih bullish.

Saham-saham apa saja yang layak jadi pilihan Rabu ini?
Saya melihat peluang pada saham di sektor properti PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dengan target jangka pendek Rp1.200 yang menurutnya, bisa dicapai akhir pekan ini; Lalu, PT Indika Energy (INDY) yang berpeluang technical rebound dengan target terdekatnya Rp2.500. Potensi technical rebound juga pada saham PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp6.600 dalam jangka pendek. Ketiga saham itu potensial technical rebound.

Apa rekomendasi Anda?
Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut dengan pola buy on weakness untuk jangka menengah 3-6 bulan atau di atas 1 tahun untuk jangka panjang. Sebab, tren bullish IHSG masih kuat. Investor jangan khawatir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar