Senin, 19 Maret 2012

Rekomendasi: 6 Saham Lapis Dua &3 Saham Bluechips

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi menguat terbatas di tengah bayang-bayang penaikan harga BBM. Ada enam saham lapis dua dan tiga saham bluechips jadi pilihan. Apa saja?

Pada perdagangan Jumat (16/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,44 poin (0,28%) ke level 4.028,537 dengan intraday tertinggi 4.060,078 dan terendah 4.017,863. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,24 poin (0,46%) ke angka 694,738.

Analis Panin Securities Purwoko Sartonomengatakan, akhir pekan lalu, IHSG diterpa aksi profit taking lanjutandan mungkin pada awal pekan ini juga masih akan tertekan. “Tapi, dalam sepekan ke depan, indeks cenderung bergerak positif,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, support indeks dalam sepekan ke depan berada pada level 3.990 hingga resistance 4.070. “Tapi, pergerakan untuk Senin (19/3/2012), kelihatannya tidak akan terlalu lebar dengan support 4.009 dan resistance 4.045,” ujarnya.

Dia menjelaskan, level psikologis 4.000 memang susah ditembus ke bawah. Tapi, hal inisangat tergantung dari berita lanjutan dari ekonomi AS Jumat (16/3) malam dan Eropa.“Dari dalam negeri, penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih membayangi pergerakan indeks,” papar Purwoko.

Menurutnya, meski indeks sudah kembali tembus 4.000, pasar melihat faktor BBM masih menghambat laju IHSG. “Karena itu, dalam sepekan ke depan pun, pergerakan indeks tidak akan terlalu lebar juga,” timpalnya.

Pasar cemas dengan pengaruh dari kenaikan harga BBM terhadap berbagai harga lainnya. Menurutnya, multiplier effectdari penaikan harga itu sulit dihitung. “Sebab, masyarakat biasanya sudah menaikkan harga terlebih dahulu tanpa melihat kondisi pasar yang sebenarnya,” ungkap Purwoko.

Kondisi ini, lanjutnya, dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menaikkan margin mereka terlebih dahulu. Berkaca pada kenaikan harga BBM sebelumnya, harga-harga baru kembali normal dua bulan setelah harga BBM dinaikkan. “Tapi, untuk jangka pendek, kenaikan harga BBM menggerus daya beli,” beber dia.

Selain faktor BBM, indeks juga mendapat sentiment negatif dari aturan Bank Indonesia soal Down Payment (DP) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Motor (KPM) dan Mobil. Sentimen ini jadi sentimen negatif buat pasar. “Sekarang semua bank, DP-nya harus 30%. Inilah yang membuat saham PT Astra Internasional (ASII) turun cukup dalam,” ucapnya.

Yang justru jadi kekhawatiran pasar adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang juga melakukan kewajiban yang sama terhadap perusahaan multifinance. “Karena itu, yang tadinya orang ingin membeli motor atau mobil, karena DP-nya 30% jadi menunda. Ini akan berpengaruh pada penjualan mobil dan motor,” tutur Purwoko.

Dia atas semua itu, Purwoko merekomendasikan positif beberapa saham second-third liner dan bluechips. Saham-saham second liner dan third liner pilihannya adalah PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP),dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA).

Lalu, saham PT Global Mediacom (BMTR) dan grupnyaseperti PT Media Nusantara Citra (MNCN)dan PT Bhakti Investama (BHIT).“Rekomendasi positif ini terkait dengan rencana Initial Public Offering (Penawaran Umum Saham Perdana/IPO) MNC Sky Vision,” tegasnya.

Sementara itu, untuk saham bluechips, dari sektor tambangdirekomendasikan, PT Indo Tambang Raya (ITMG), lalu PT Semen Gresik (SMGR), dan PT Jasa Marga (JSMR) yang bisa jadi safe haven. “Strateginya, masih trading jangka pendek, untuk lapis dua dan lapis tiga. Untuk saham-saham bluechips bisa beli di level bawah, buy on weakness,” imbuh Purwoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar