Rabu, 21 Maret 2012

Sentimen Regional Belum Dukung IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 2 poin atau bisa dibilang flat akibat tekanan jual oleh investor lokal. Dana asing yang mengalir masuk Rp 350 miliar tak mampu angkat IHSG.

Menutup perdagangan, Selasa (20/3/2012), IHSG menipis 2,565 poin (0,07%) ke level 4.022,168. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,031 poin (0,15%) ke level 692,992.

Bursa saham Wall Street melemah akibat kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Saham-saham energi dan industri dasar banyak dilepas atas prediksi turunnya permintaan.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 68,94 poin (0,52%) ke level 13.170,19. Indeks S&P 500 Index turun ke level 4,23 poin (0,30%) ke level 1.405,52. Indeks Komposit Nasdaq turun tipis ke level 4.17 poin (0,14%) ke level 3.074,15.

Hari ini indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen negatif masih datang dari regional setelah China menaikkan harga BBM.

Pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 35,88 poin (0,35%) ke level 10.106,11.
  • Indeks KOSPI melemah 16,92 poin (0,83%) ke level 2.025,23.

Rekomendasi saham hari ini:
Panin Sekuritas
Pada perdagangan kemarin, IHSG berada dalam tekanan jual sepanjang sesi 2. Kami melihat pergerakan indeks dibayangi oleh peraturan BI akan kenaikan uang muka untuk kredit rumah dan otomotif. Selain itu investor juga masih mencermati kondisi sosial politik dalam negeri menjelang dinaikkannya harga BBM awal bulan mendatang. Dari eksternal, pergerakan bursa regional Asia melemah dipengaruhi oleh langkah China menaikkan harga BBM untuk kedua kalinya dalam 2 bulan terakhir. Sementara untuk hari ini kami melihat indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance 3.995-4.036. Saham pilihan : INTP, SMGR, MDLN, ASRI, INTA

eTrading Securities
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 3 poin (-0.06%) ke level 4,022.17 dengan jumlah transaksi sebanyak 6.55 juta lot atau setara Rp 3.65 triliun.

Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan hari ini mengalami penurunan kecuali sektor agri(+0.45%), mining(+0.29%), consumer(+0.08%), property(+0.20%), infrastruc(+0.10%), dan trade(+0.13%).

Tercatat sebanyak 103 saham mengalami penguatan, 105 saham mengalami penurunan, 123 saham tidak mengalami perubahan dan 117 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers a.I. TLKM, BBCA, BRAU, MYOR dan UNTR. Sementara itu saham-saham yang menempati top loosers a.I. ASII, BBRI, PGAS, CPIN, dan ISAT.

Asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp215 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, UNTR, TLKM, BBNI, dan BBCA. Mata uang Rupiah terdepresiasi ke 9,160 per Dollar AS.

Secara teknikal, penurunan IHSG dalam empat hari berturut-turut berhasil tertahan oleh garis support terdekatnya di 4,003, yang apabila level berhasil ditembus maka level support berikutnya berada di 3,977.

Indikator stochastic masih terlihat downtrend sementara RSI telah membentuk deathcross dan mulai bergerak downtrend.

Pada perdagangan Rabu (21/3), IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dikisaran 3,977-4,072 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDF, BJBR, dan ITMG.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar