Senin, 28 November 2011

Bukan 'Capital Gain' Tapi 'Dividend Yield'

INILAH.COM, Jakarta –Saham-saham rokok mendapat rekomendasi positif untuk tipikal investor jangka panjang. Karena itu, yang jadi perburuan bukan capital gain melainkan dividend yield.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra merekomendasikan beli untuk saham GGRM dan HMSP. Tapi, menurutnya, bukan untuk investor dengan tipikal berburu capital gain melainkan dividend yield di atas satu tahun.

Jadi, Ukie menegaskan, GGRM dan HMSP untuk investasi jangka panjang bukan trading.Dia menargetkan GGRM untuk 2012di level Rp70.000 dan HMSP Rp50.000. “Saat market turunsaat ini, jadi saat tepat untuk masuk pada GGRM dan HMSP. Ini sangat positif meskipun cukai rokok naik. Margin kedua emiten ini masih stabil,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (25/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 58,84 poin (1,59%) ke level 3.637,192. Saham-saham sektor consumer good termasuk emiten rokok justru naik 3,38 poin (0,27%) ke level 1.273,101.

Saham PT Gudang Garam (GGRM)turun Rp1.000 (1,63%) ke level Rp60.000; PT HM Sampoerna (HMSP)naik Rp350 (0,94%) ke level Rp37.450; dan PT Bentoel International Investama (RMBA)naik Rp10 (1,29%) ke level Rp780.

Market bergerak liar. Bagaimana dengan saham-saham di sektor consumer goods rokok?

Saham sektor consumer good rokok, tinggal tiga emiten yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni GGRM,HMSP dan RMBA.Sebab, PT BAT Indonesia (BATI) sudah go privat sehingga sudah tidak aktif sama sekali.

Saham-saham rokok,merupakan salah satu sektor yang jadi tujuan investasi para fund managerseiring kapitalisasi marketyang sangat besar di sektor consumer good. Jadi, setiap hedge fund pasti memiliki saham rokok karena juga cukup defensive di tengah market yang volatile sekarang ini.

Kapitalisasi market yang sangat besar.
Kapitalisasi market dan market share GGRM mencapai Rp116 triliunsehingga saham ini cukup likuid. Sedangkan HMSP mencapai Rp162 triliun dan RMBA Rp5,5 triliun.Dengan melihat gejolak bursa regional yang tidak menentu, saham-saham yang kapitalisasi marketnya besar saja seperti GGRM dan HMSP yang bakal jadi perburuan investor. MeskiHMSP kurang likuid, tapi investor lebih nyaman memegang kedua saham ini untuk jangka menengah panjang di atas satu tahun.

Bagaimana dengan faktor dividend yield?
Tiap tahun, GGRM dan HMSP selalu memberikan dividen. Bahkan, bisamencapai dua kali dividen dalam satu tahun dan denganangka yang besar bisa mencapai 5% dari harga saat itu.Dividend Payout Ratio-nya tinggi. Mereka rajin memberikan dividend. Dividend yield HMSP sebesar 7,73% pada 2007, 7,4% pada 2008, 8,6% pada 2009, dan 5,8% pada 2010.

Rasio utangnya bagaimana?
Bermain saham GGRM dan HMSP, juga merupakan safety player karena minimnya utang. Debt to Equity Ratio (DER) GGRM sangat kecil di level 0,48 kali dan HMSP 0,88 kali. Di posisi puncak adalah RMBA di level 1,6 kali.

Valuasi?
Valuasi Price Earnings Ratio (PER) GGRM masih wajar 22,8 kali dan HMSP di level 20,4 kali dan RMBA di level 13,05 kali. Memang, dari sisi valuasi RMBA paling murah. Tapi, dari sisi pertumbuhan jauh di bawah GGRM dan HMSP. GGRM dan HMSP sudah menjadi global player sehingga produknya sudah beredar di pasar internasionaldan bisa tumbuh luar biasa karena ekspansi ke seluruh negara di dunia.

Pertumbuhan penjualan emiten bagaimana?
Dari sisi pertumbuhan penjualan, HMSP dan GGRM mencapai rata-rata yang sama dalam setahunyakni 10%. Sedangkan pertumbuhan penjualan RMBA 40% dari 2009 ke 2010 dan 30% dari 2007 ke 2008 karena memang market share dan kapitalisasi marketnya masih kecil sehingga persentasenya besar.

Rokok merupakan consumer good yang jadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang (perokok). Konsumsinya sustainable sehingga pertumbuhannya pun stabil .Dalam situasi krisis apapun, orang akan merokok. Sepertinya, semakin krisis orang semakin stress, dan rokok semakin laku. Ekonomi bullish, orang merokok, dalam situasi krisis pun orang merokok juga.

Lantas apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan beli untuk GGRM dan HMSP. Tapi, bukan untuk investor dengan tipikal berburu capital gain melainkan dividend yield di atas satu tahun. Saya rekomendasiakan GGRM dan HMSP untuk investasi jangka panjang bukan trading.Saat market turunsaat ini, jadi saat tepat untuk masuk pada GGRM dan HMSP. GGRM dan HMSP sangat positif meskipun cukai rokok naik. Margin kedua emiten ini masih stabil.

Anda punya target harga pada saham GGRM dan HMSP?
Target harga hingga akhir 2011, tidak akan jauh berbeda dari level saat ini. Tapi, untuk 2012, target harga GGRM di level Rp70.000 dan HMSP Rp50.000.

RMBA bagaimana?
RMBA tidak saya rekomendasikan karena ketertarikan investor pada saham ini juga kurang. Untuk RMBA tidak ada target harga. Selain tidak likuid, rasio utang RMBA masih besar, dan tidak diketahui produk apa yang jadi andalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar