Selasa, 03 Januari 2012

Dollar keok ke level terendah dalam dua pekan terakhir

Dollar keok ke level terendah dalam dua pekan terakhir
SINGAPURA. Pergerakan dollar mencatatkan pelemahan terbesar dalam dua pekan terakhir terhadap euro. Pada pukul 08.22 waktu London, dollar melemah 0,4% menjadi US$ 1,2987 per euro. Sebelumnya, posisi dollar bahkan sempat keok 0,6%, yang merupakan pelemahan terbesar sejak 21 Desember lalu. Sementara, mata uang AS ini juga melemah 0,1% terhadap yen ke posisi 76,82 yen. Sedangkan euro menguat 0,3% menjadi 99,77 yen.

Pelemahan dollar terjadi seiring adanya kenaikan data manufaktur AS dan China. Hal itu yang kemudian menyebabkan tingkat permintaan aset-aset haven menurun.

"Jika ekonomi dunia, khususnya ekonomi kunci di Asia, dapat menghindari perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonominya, sejumlah maya yang yang sensitif terhadap isu-isu global akan mencatatkan penguatan. Sebaliknya, dollar AS akan mendapatkan tekanan," jelas Jonathan Cavenagh, currency strategist Westpac Banking Corp di Singapura.

Sekadar tambahan informasi, hasil survei Bloomberg menunjukkan, Institute for Supply Management akan merilis data bahwa indeks manufaktur AS akan naik ke posisi 53,4 pada Desember dari posisi sebelumnya 52,7 pada November.

Sementara, Indian purchasing managers' index naik ke level 54,2 di bulan Desember dari sebelumnya 51 pada November lalu. Sementara, di China, indeks serupa berada di posisi 50,3 dari level 49 pada bulan sebelumnya. Angka di atas 50 mengindikasikan adanya ekspansi pada perekonomian kedua negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar