Jumat, 20 Januari 2012

Analis: Waspadai aksi profit taking pada IHSG

JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (19/1), indeks Dow Jones ditutup naik 45 poin (0,36%) ke level 12.624. Kenaikan tersebut terjadi setelah data Jobless Claims tercatat turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (19/1) ditutup naik 23 poin (0,58%) ke level 4.001,07 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp 797 miliar. Adapun saham yang paling banyak di beli antara lain BMRI, ASII, BBRI, SMGR dan PTBA.

"Secara teknikal, candlestick IHSG membentuk pola shooting star di garis upper bollinger band yang mengindikasikan sinyal bearish reversal dengan indikator teknikal yang telah berada di area overbought," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, pada perdagangan hari ini (20/1), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan terkoreksi dikisaran 3.960-4.028 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan yakni JSMR, TINS dan BBRI.

Sementara itu, dalam hasil riset yang dirilis hari ini, Indosurya Asset Management menulis, pada perdagangan Jumat (20/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.953-3.977 dan resistance 4.026-4.052.

"Pergerakan bursa saham Eropa dan AS yang masih positif diharapkan masih mampu membuat IHSG untuk tetap berada di zona positif meskipun secara teknikal posisi IHSG berada di atas area overbought. Perlu diwaspadai apabila aksi profit taking mulai menghalangi kenyamanan IHSG di zona hijau," urai Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar