Jumat, 20 Januari 2012

Profit Taking Paksa IHSG Tinggalkan Level 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 28 poin dan tinggalkan level 4.000 akibat terkena aksi ambil untung. Posisi indeks sudah sangat tinggi sehingga masuk area jenuh beli.

Membuka perdagangan akhir pekan, IHSG naik 8,519 poin (0,21%) ke level 4.009,592 setelah kekhawatiran investor akan krisis utang Eropa sedikit mereda. Investor lebih fokus ke perkembangan ekonomi AS dan China.

Awalnya, indeks sempat mencuat hingga posisi tertingginya di 4.024,948 sebelum akhirnya terkena aksi ambil untug. Profit taking membuat indeks jatuh cukup dalam hingga ke level 3.969,121.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (20/1/2012), IHSG melemah 28,433 poin (0,72%) ke level 3.972,640. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,289 poin (0,75%) ke level 700,625.

Aksi ambil untung terjadi di hampir seluruh lapisan saham dan seluruh sektor industri. Dalam sepekan ini, indeks sudah menguat tanpa henti, posisi ini yang dimanfaatkan oleh investor, baik lokal maupun asing.

Namun para pemodal asing kebanyakan justru menampung saham-saham yang dijual investor domestik. Transaksi asing hingga siang ini tercatat melakukan pembelian bersih.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 66.072 kali pada volume 4,589 juta lot saham senilai Rp 1,857 triliun. Sebanyak 67 saham naik, sisanya 138 saham turun, dan 125 saham stagnan.

Kekhawatiran investor akan sentimen krisis utang zona Euro juga mulai mereda sehingga bursa-bursa di Asia kompak menguat. Penguatan tertinggi dicapai oleh bursa saham Jepang.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,51 poin (0,37%) ke level 2.304,59.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 49,60 poin (0,25%) ke level 19.992,55.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 100,70 poin (1,17%) ke level 8.740,38.
  • Indeks Straits Times menguat 13,82 poin (0,49%) ke level 2.825,02.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 128.000, Indosiar (IDKM) naik Rp 200 ke Rp 3.000, Unilever (UNVR) naik Rp 150 ke Rp 20.400, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 150 ke Rp 42.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 950 ke Rp 77.850, Indocement (INTP) turun Rp 900 ke Rp 17.900, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 57.500, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 600 ke Rp 14.900.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar