Jumat, 20 Januari 2012

Minyak dunia di Asia Cenderung Stagnan

Medium
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Jumat (20/1) di Asia dengan positifnya data AS bersamaan dengan kekhawatiran pasokan dari Iran dengan peringatan negara itu terhadap tetangganya.

Minyak AS jenis light sweet turun 4 sen menjadi US$100,67 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk kontrak Februari. Sementara miyak jenis Brent turun 9 sen menjadi US$111,46 per barel. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Meski ada alasan untuk optimistis dengan prospek ekonomi global dari AS dan Eropa, tetapi kita memiliki kekhawatoran memanasnya geopolitik di Iran dari sisi pasokan," kata Victor Shum, konsultan energi dari Purvin & Gertz.

Persediaan bensin AS naik 3,7 juta barel pada pekan lalu atau naik selama tiga minggu berturut-turut. Sementara data klaim pengangguran pekan lalu turun 50.000 menjadi 352.000 dari ekspektasi ekonom menjadi 385.000.

Sementara penjualan rumah turun 4,1% pada bulan Desember menjadi 657.000 unit dari perkiraan turun ke 680.000 unit.

Investor minyak khawator dengan gangguan pasokan dari Iran. Negara ini mulai mengingatkan tetangganya untuk tidak terlalu dekat dengan AS dan sekutunya. Kondisi ini meningkatkan suhu politik dalam sengketa program nuklir Iran.

Menlu Uni Eropa akan melalukan rapat hari Senin depan untuk menyetujui embargo minyak Iran. Rencana ini telah ditunda karena takut melumpuhkan sektor energi sehingga akan mengulang perang di Timur Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar