Rabu, 02 Maret 2011

Harga Emas Cetak Rekor Baru


Harga emas melambung tinggi menembus rekor terbarunya lagi. Kekisruhan di Libya dan gejolak di Timur Tengah membuat investor berbondong-bondong mencari tempat investasi yang aman.

Seperti diketahui, krisis terus menyebar di Timur Tengah dan Afrika Utara mulai dari Tunisia, Mesir, Libya, Bahrain, Yaman dan Iran dan selama Februari sudah memicu kenaikan harga emas hingga 6%.

"Apa yang diperlukan emas adalah katalis dan hal itu ditemukan dalam bentuk tensi di Timur Tengah dan melonjaknya harga minyak, yang dianggap sebagai ancaman inflasi sekaligus ketidakstabilan politik," ujar Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/3/2011).

Menyusul krisis di Libya, kini giliran aksi kerusuhan melanda Iran. Di Tehran, demonstran bentrok dengan tentara Iran dalam sebuah demo yang memrotes pemerintah dengan tuntutan pembebasan 2 pemimpin oposisi yang dipenjara.

Di Libya sendiri, situasi memanas karena AS dikabarkan akan turut campur menyelesaikan masalah di negara tersebut. Kondisi tersebut memaksa investor untuk mencari tempat lindung investasi yang aman seperti emas dan surat berharga.

Pada perdagangan Selasa (1/3/2011), harga emas di pasar spot sempat melonjak hingga US$ 1.432,10 per ounce, atau mengalahkan rekor tertinggi yang pernah dicapai pada 7 Desember ketika harga menembus US$ 1.430,95. Harga emas akhirnya ditutup naik 1,4% menjadi US$ 1.430,69.

Harga emas berjangka tercatat naik 1,5% menjadi US$ 1.431,2 per ounce, dengna volume lebih rendah sekitar 10% dibandingkan rata-rata 30 hari terakhri.

Harga emas pada Februari tercatat sudah naik hingga 6%, yang merupakan lonjakan tertinggi sejak Agustus.

Herga perak juga sempat menembus titik tertingginya dalam 31 tahun terakhir di US$ 34,59 per ounce sebelum akhirnya ditutup naik 2% menjadi US$ 34,46 per ounce. Harga perak tercatat sudah naik 11% sepanjang tahun ini.
(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar